Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Apakah Boleh Sikat Gigi Saat Puasa di Siang Hari? Ini Penjelasannya
10 Maret 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Masih banyak umat Islam yang bingung dengan hukum apakah boleh sikat gigi saat puasa di siang hari. Sebab, ada kekhawatiran pasta gigi yang digunakan saat sikat gigi akan tertelan dan membatalkan puasa.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, menjaga kebersihan mulut merupakan hal yang penting bagi umat Muslim. Salah satu cara menjaga kebersihan mulut adalah menyikat gigi secara rutin. Pertanyaannya, apakah boleh menyikat gigi di siang hari saat sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan?
Untuk memahami hukum sikat gigi saat puasa di siang hari dalam Islam, simak penjelasan berikut ini!
Hukum Sikat Gigi Saat Puasa di Siang Hari
Menurut buku Panduan Praktis Ibadah Puasa: Kajian Fikih Praktis dan Aplikasi Nilai Ibadah Puasa dalam Kehidupan oleh Drs. E. Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim, bau mulut saat puasa biasanya mulai terasa lebih kuat pada siang hari. Namun, penyebabnya bukan karena kotoran di mulut, tapi karena kondisi kerongkongan yang kosong.
ADVERTISEMENT
Perlu dipahami bahwa sebagian ulama sepakat bahwa menyikat gigi pada dasarnya tidak membatalkan puasa . Dengan catatan, tidak ada air atau pasta gigi yang tertelan, baik secara sengaja maupun tidak.
Akan tetapi, jika dilakukan setelah masuk waktu zuhur hingga menjelang berbuka, sebagian ulama memakruhkannya. Hal ini berkaitan dengan keutamaan bau mulut orang yang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda:
Hadits ini menegaskan bahwa bau mulut yang muncul saat berpuasa bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Aroma tersebut justru memiliki nilai tersendiri di sisi Allah SWT.
Oleh karena itu, sebagian ulama menyarankan untuk tidak bersikat gigi setelah waktu zuhur agar keutamaannya tetap terjaga. Umat Muslim bisa mengantisipasinya dengan menyikat gigi pada pagi dan malam hari, tepatnya sebelum tidur dan setelah sahur.
ADVERTISEMENT
Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Bulan Ramadan
Mengutip buku Mengupas Mitos dan Fakta Kesehatan Gigi oleh drg. Rahmawaty Andriany, menjaga kesehatan gigi dan mulut saat puasa agar tetap segar dan terhindar dari masalah kesehatan mulut bisa dilakukan dengan beberapa tips berikut:
1. Memeriksa Kesehatan Gigi dan Mulut sebelum Puasa
Sebaiknya mulai persiapkan kesehatan gigi dan mulut sejak 1-2 pekan sebelum Ramadan. Salah satu caranya dengan memeriksakan gigi ke dokter gigi untuk memastikan tidak ada masalah seperti gigi berlubang, plak berlebihan, atau penyakit gusi yang dapat menyebabkan bau mulut saat berpuasa.
2. Mengonsumsi Makanan Berserat dan Buah-Buahan
Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan saat sahur dan berbuka. Makanan ini membantu proses self-cleansing pada gigi dan mulut, yaitu pembersihan alami yang terjadi saat mengunyah makanan berserat.
ADVERTISEMENT
3. Menggunakan Obat Kumur dengan Bijak
Obat kumur dapat membantu menyegarkan napas, tetapi tidak disarankan untuk digunakan terus-menerus karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam mulut. Pilih obat kumur yang bebas alkohol agar tidak membuat mulut menjadi kering.
4. Tetap Menyikat Gigi Minimal Dua Kali Sehari
Sikat gigi harus dilakukan minimal dua kali sehari, yaitu setelah sahur dan sebelum tidur. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk melindungi gigi dari risiko karies. Jangan lupa juga untuk menyikat lidah karena bakteri penyebab bau mulut sering menumpuk di permukaan lidah.
5. Menjaga Hidrasi Tubuh
Pastikan untuk minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Mulut yang kering akibat kurangnya cairan dapat memicu bau mulut dan meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri berlebihan.
(SAI)