Apakah Jam 17.30 Masih Bisa Sholat Ashar? Ini Pandangan Hadits

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
17 Juni 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sholat. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sholat. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Ashar merupakan sholat yang dilaksanakan ketika panjang bayangan suatu benda sama dengan tingginya yang merupakan batas akhir sholat Dzuhur. Sholat Ashar wajib dilaksanakan sebelum matahari tenggelam.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana tercantum dalam hadits yang dikutip buku Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat (2016) berikut:
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, “Dan waktu Ashar masih tetap ada selama matahari belum menguning.” (HR. Muslim)
Artinya, menguning atau hampir terbenamnya matahari merupakan batas akhir sholat Ashar yang diperbolehkan. Sebab, umat Muslim dilarang melaksanakan sholat ketika matahari hampir terbenam.
Jadi, sholat Ashar masih bisa dilaksanakan pada jam 17.30, selama matahari belum hampir terbenam. Namun apabila pada jam 17.30 matahari telah hampir terbenam, sholat Ashar tidak bisa dilaksanakan atau umat Muslim harus mengqadhanya.
Ilustrasi Masjid. Foto: pixabay.com
Ketentuan qadha ditetapkan berdasarkan hadits yang dikutip buku Keajaiban Shalat 5 Waktu Bersama Nabi Saw. karya Yanuar Arifin berikut.
Jabir bin Abdullah Ra. mengatakan, “Umar bin Khathab pada Perang Khandaq mencaci orang-orang kafir Quraisy. Ia berkata, ‘Ya Rasulullah! Demi Allah, saya hampir tidak melakukan shalat Ashar hingga matahari terbenam.’ Maka, Rasulullah SAW menjawab, ‘Demi Allah, aku juga belum melakukan shalat Ashar.’ Lalu, kami turun ke Buthhan. Kemudian, Rasulullah SAW berwudhu dan kami pun berwudhu. Lalu, Rasulullah SAW melakukan shalat Ashar setelah matahari terbenam. Setelah itu, beliau melakukan shalat Maghrib.” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Hukum qadha hanya sah untuk umat Muslim yang mempunyai uzur atau halangan. Seorang Muslim yang dengan sengaja meninggalkan shalat tanpa adanya uzur, maka ia berdosa.
Namun, waktu terbenamnya matahari dapat dicek di laman resmi BMKG, karena setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda. Dengan begitu, umat Islam bisa mengetahui batas waktu pelaksanaan sholat lima waktu.
Ilustrasi Matahari Terbenam. Foto: pixabay.com

Dalil tentang Batas Waktu Sholat Ashar

Ketentuan tentang batas waktu sholat Ashar banyak disebutkan dalam hadits. Berikut kumpulan dalil tentang batas waktu sholat Ashar yang dikutip dari buku Keajaiban Shalat 5 Waktu Bersama Nabi Saw. karya Yanuar Arifin.

1. Akhir waktu sholat Ashar adalah warna kuning pada matahari

Akhir waktu sholat Ashar ditandai dengan matahari yang telah berwarna kuning. Rasulullah SAW bersabda:
“Awal waktu Ashar adalah ketika waktunya telah tiba, sedangkan akhir waktu Ashar adalah ketika matahari telah berwarna kuning.” (HR. Tirmidzi)
ADVERTISEMENT

2. Menunaikan sholat Ashar saat matahari masih tinggi

Rasulullah SAW memberikan contoh untuk menunaikan sholat Ashar ketika matahari masih tinggi dan panas. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra. ia mengatakan:
“Rasulullah SAW melakukan shalat Ashar ketika matahari masih tinggi dan panas. Kemudian, seseorang pergi ke tanah yang tinggi, maka sesampai di sana masih tinggi.” (HR. Muslim)

3. Dilarang melaksanakan sholat Ashar ketika matahari hampir terbenam

Terdapat 3 waktu terlarang bagi umat Muslim untuk melaksanakan sholat, salah satunya adalah ketika matahari hampir dan hingga terbenam. Ulaiy bin Rabah mengatakan:
“Saya pernah mendengar Uqbah bin Amir al-Juhani berkata, ‘Ada tiga waktu yang Rasulullah SAW melarang kita melakukan shalat dan mengubur jenazah. Yaitu, ketika matahari terbit hingga agak tinggi, ketika matahari tepat diatas hingga agak condong ke barat, dan ketika matahari hampir terbenam dan hingga terbenam.” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
(DND)