Apakah Keputihan Membatalkan Wudhu? Ini Penjelasan dan Cara Mencegahnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
8 Maret 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apakah Keputihan Membatalkan Wudhu. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apakah Keputihan Membatalkan Wudhu. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Keputihan merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian khusus dari perempuan. Selain karena akibatnya pada kesehatan, keputihan juga menjadi hal yang dapat mempengaruhi kualitas ibadah seorang Muslimah.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada buku Peyempuan, The Series, keputihan adalah sekresi vaginal pada perempuan yang dipengaruhi oleh faktor hormonal, suasana pH vagina, dan kebersihan. Pada dasarnya, keputihan dapat dibagi menjadi dua tingkatan.
Pertama, keputihan normal (fisiologis) merupakan jenis keputihan yang biasanya dialami oleh perempuan saat datang bulan, baik sebelum ataupun sesudah. Kedua, keputihan abnormal (patologis) adalah keputihan yang muncul akibat infeksi dan biasanya disertai rasa gatal di dalam atau di sekitar bibir vagina luar.
Keputihan perlu dibersihkan sebelum melakukan ibadah karena termasuk ke dalam kategori najis dalam Islam. Sebagaimana disebutkan oleh Syekh Sayyid Sabiq berikut ini:
Ini adalah air berwarna putih agak kental yang keluar ketika memikirkan jima’ atau ketika bercumbu. Manusia tidak merasakan keluarnya. (Itu) terjadi pada laki-laki dan perempuan, hanya saja perempuan lebih banyak keluarnya, dan termasuk najis berdasarkan kesepakatan ulama.” (Syekh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah)
Ilustrasi Apakah Keputihan Membatalkan Wudhu. Foto: pixabay.com

Apakah Keputihan Membatalkan Wudhu?

Cairan putih akibat keputihan hukumnya najis karena keluar dari dalam farji. Dikutip buku Fiqih Perempuan Kontemporer karangan Farid Nu'man, mayoritas ulama mengatakan bahwa keputihan membatalkan wudhu. Syekh Muhammad Shalih ak-Munadjjid hafishalullah mengatakan:
ADVERTISEMENT
“Itu membatalkan wudhu, inilah madzhab jumhur. Mereka berdalil karena Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada perempuan yang sedang istihadhah untuk berwudhu setiap akan shalat, sedangkan keputihan akan ikut keluar bersamaan dengan istihadhah.

Cara Menyucikan Keputihan

Dalam buku Batalkah Jika Melihat Sarung Imam yang Bolong? karangan Ust. M. Syukron Maksum, cara untuk menyucikan diri dari keputihan adalah mencuci kemaluan dengan air, kemudian disumbat dengan pembalut atau kapas.
Setelah itu Anda melanjutkannya dengan berwudhu dan menyegerakan shalat. Bagi penderita keputihan dan orang yang beser, tidak boleh menunda shalat setelah berwudhu. Tujuannya agar terhindar dari najis dan menjaga kesempurnaan ibadah yang ditunaikan.
Ilustrasi Apakah Keputihan Membatalkan Wudhu. Foto: pixabay.com

Cara Mencegah Keputihan

Tindakan pencegahan keputihan diperlukan untuk menjaga diri agar tetap suci dan terhindar dari gangguan kesehatan. Berikut cara mencegah keputihan yang dikutip dari buku Peyempuan, The Series.
ADVERTISEMENT
1. Selalu membawa tisu di tas
Tisu berfungsi untuk mengeringkan kemaluan setelah membuang air. Selain itu, tisu juga berguna untuk membersihkan pinggiran kloset toilet umum dari bakteri.
2. Rebusan air daun sirih
Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk membersihkan kemaluan. Cara penggunaannya adalah dengan menyiramkan atau merendam organ intim dalam air tersebut.
3. Minuman dari kunyit
Kunyit mengandung zat antibakteri yang efektif untuk mengobati keputihan.
(DND)