Apakah Kotoran Cicak Najis? Ini Penejelasan Menurut Ulama

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
5 Desember 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cecak. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cecak. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah kotoran cicak najis banyak dibahas oleh masyarakat. Pasalnya, kotoran cicak kerap ditemui di dalam ruangan, baik di rumah maupun masjid.
ADVERTISEMENT
Perkara hukum najis kotoran cicak masih menjadi perdebatan di masyarakat. Ada yang menyebut hukum kotoran cicak najis. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa kotoran cicak najis marfu atau dimaafkan.
Lantas, mana yang benar? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Jenis-jenis Najis

Ilustrasi cecak. Foto: Pixabay
Sebelum mengetahui apakah kotoran cicak najis, setiap Muslim sebaiknya mengetahui lebih dahulu pengertian najis dan macam-macamnya. Najis artinya kotoran yang harus dibersihkan saat akan sholat.
Dikutip dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian oleh Dr. Muh. Hambali, najis terbagi menjadi tiga macam berdasarkan tingkatannya yakni mukhaffafah, mutawassithah, dan mughallazhah. Berikut penjelasannya:

1. Najis Mukhaffafah

Najis mukhaffafah adalah jenis najis yang tingkatannya paling ringan. Jenis najis ini disebabkan oleh air kencing bayi laki-laki yang belum berusia 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Adapun cara membersihkan najis mukhaffafah adalah dengan memercikan benda yang terkena najis dengan air. Sementara jika yang kencing bayi perempuan, maka cara membersihkannya dengan mencuci bagian yang terkena najis.

2. Najis Mutawassitah

Najis mutawassithah adalah najis sedang. Najis jenis ini berasal dari kotoran manusia, darah, bangkai, dan sebagainya. Najis sedang masih bisa dibagi lagi menjadi dua, yaitu najis ‘ainiyah dan najis hukmiyah.
Najis ‘ainiyah adalah jenis najis yang dapat terlihat wujudnya. Cara membersihkan najis jenis ini adalah dengan mencuci bagian tersebut sampai hilang bau dan warnanya. Adapun najis hukmiyah adalah jenis najis yang tidak terlihat seperti bekas air kencing yang sudah mengering.
Untuk membersihkan najis tersebut, seseorang hanya perlu membersihkannya dengan mengalirkan air ke tempat yang terkena najis.
ADVERTISEMENT

3. Najis Mughallazah

Najis mughallazah adalah jenis najis yang tingkatannya paling berat. Najis ini disebabkan oleh hewan anjing dan babi. Najis ini berasal dari air liur maupun daging hewan tersebut. Adapun cara membersihkannya dengan membasuh anggota tubuh atau tempat yang terkena najis menggunakan air sebanyak 7 kali. Khusus bilasan ketujuh, dibasuh dengan menggunakan debu atau tanah yang bersih.

Apakah Kotoran Cicak Najis Menurut Islam?

Ulama memiliki pendapat berbeda mengenai kotoran cicak. Foto: Unsplash/James Tiono
Para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai hukum kotoran cicak. Ulama mazhab Syafii berpendapat bahwa kotoran cicak tidak najis karena cicak bukan hewan yang darahnya mengalir saat dilukai.
Namun sebagian besar ulama berpandangan bahwa cecak adalah hewan yang darahnya mengalir saat dilukai sehingga kotorannya najis.
Sementara itu, Ulama Buya Yahya menjelaskan, bahwa kotoran hewan yang sulit dihindari, seperti burung, cicak, tikus dapat dihukumi ma'fu atau dimaafkan jika memenuhi tiga syarat.
ADVERTISEMENT
Ketentuan yang dimaksud di antaranya, kotoran-kotoran cicak tersebut telah kering, tidak sengaja berdiri di tempat yang terkena najis, kotoran hewan tersebut berceceran dan sulit untuk dibasmi.
(GLW)