news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apakah Mandi Wajib Harus Pakai Sabun? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2022 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah mandi wajib harus pakai sabun? Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Apakah mandi wajib harus pakai sabun? Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Mandi wajib atau mandi besar merupakan salah satu syariat yang harus dilakukan ketika seorang Muslim mengalami beberapa peristiwa. Di antaranya keluar air mani secara sengaja maupun tidak, berhubungan seksual, haid, dan nifas (pasca melahirkan).
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Kajian Fiqih karya Shofiyun Nahidloh, dkk., mandi berasal dari bahasa Arab al-ghuslu yang berarti “mengalirkan air pada sesuatu”. Sementara itu, mandi wajib dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara khusus yang bertujuan untuk menghilangkan hadast besar.
Mandi wajib dalam Islam dimaksudkan untuk membersihkan dan menyucikan diri dari segala najis atau kotoran yang menempel pada tubuh manusia. Mandi wajib harus dilakukan sesegera mungkin dan tidak boleh ditunda-tunda agar sholat fardhu dapat segera dilaksanakan.
Lantas, apa saja rukun mandi wajib? Apakah mandi wajib harus pakai sabun? Untuk mengetahui hal tersebut, simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini.

Rukun Mandi Wajib dalam Islam

Ilustrasi rukun mandi wajib dalam Islam. Foto: pexels
Yusak Burhanuddin dan Muhammad Najib dalam buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV menjelaskan bahwa ada dua hal yang harus dilakukan agar mandi wajib dianggap sah, yakni:
ADVERTISEMENT

1. Niat mandi wajib

Niat yang dimaksud dalam hal ini adalah keinginan hati untuk menghilangkan hadas besar dari tubuh dengan mandi. Niat tersebut juga cukup diucapkan dalam hati, tidak harus dengan lisan. Adapun bacaan niat mandi wajib adalah sebagai berikut:
"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala."
Artinya: Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta'ala.
"Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala."
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.
"Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala."
ADVERTISEMENT
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.

2. Menyiram air ke seluruh tubuh sampai merata

Rukun mandi wajib kedua adalah menyiramkan air ke seluruh tubuh mulai dari rambut sampai ujung kaki. Selain itu, air juga harus dialirkan ke tempat-tempat yang mungkin tidak terkena air seperti sela-sela jari kaki, bulu-bulu, lipatan tubuh, dan lain-lain. Pastikan daerah tersebut terkena air, kemudian hilangkan juga najis dari tubuh bila ada.

Apakah Mandi Wajib Harus Pakai Sabun?

Ilustrasi hukum mandi wajib dengan sabun. Foto: Pexels
Berdasarkan penjelasan pada laman resmi Nahdlatul Ulama (NU Online), tidak ada kewajiban untuk menggunakan sabun ketika mandi wajib. Jika rukun mandi wajib sudah terpenuhi, hal tersebut dinilai sah.
Mengenai tata cara mandi wajib sendiri pernah dijelaskan oleh Aisyah ra. dalam hadist Riwayat Bukhari dan Muslim berikut.
ADVERTISEMENT
كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا اغتسل من الجنابة غسل يديه ثم توضأ وضوءه للصلاة ثم اغتسل ثم يخلل بيديه شعره حتى إذا ظن أنه قد أروى بشرته أفاض عليه الماء ثلاث مرات ثم غسل سائر جسده
Artinya: Nabi Muhammad ketika mandi janabah, terlebih dahulu beliau membasuh tangannya, kemudian berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu beliau mandi, dan kedua tangannya menyelah-nyelahi rambut hingga basahnya telah merata pada kulit rambut. Selanjutnya beliau mulai menyiramkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiramkan seluruh tubuhnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengacu pada hadist tersebut, tidak ada penjelasan mengenai alat pembersih seperti daun bidara atau wewangian lain yang digunakan Rasulullah SAW saat mandi wajib. Oleh karena itu, sabun tidak termasuk ke dalam syarat mandi wajib.
ADVERTISEMENT
Mandi wajib tanpa menggunakan sabun tetap dianggap sah, sebab rukun atau poin terpenting dalam mandi wajib hanya niat, menyiram air ke seluruh tubuh dari ujung rambut, sela-sela jari, lipatan, hingga ujung kaki.
(AAA)