news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Apakah Marah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan tentang Hukumnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
7 Maret 2025 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puasa merupakan ibadah yang dijalankan dengan menahan lapar, dahaga, serta hawa nafsu. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Puasa merupakan ibadah yang dijalankan dengan menahan lapar, dahaga, serta hawa nafsu. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Saat berpuasa, umat Muslim tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga nafsu dan emosi agar ibadahnya sempurna. Hal ini kerap menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk apakah marah membatalkan puasa.
ADVERTISEMENT
Marah adalah emosi alami yang bisa muncul kapan saja, termasuk saat berpuasa. Namun, apakah kemarahan dapat memengaruhi keabsahan ibadah puasa?
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hukum marah saat berpuasa serta dampaknya, simak penjelasan lengkap berikut ini.

Apakah Marah Membatalkan Puasa?

Penting bagi umat Islam untuk memahami apakah marah membatalkan puasa atau tidak. Foto: Pexels.com
Dalam Islam, puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala perbuatan yang dapat merusak pahala ibadahnya, termasuk marah yang berlebihan.
Mengutip buku M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui karya M. Quraish Shihab, marah memang tidak membatalkan puasa, tetapi dapat mengurangi pahalanya jika terjadi bukan pada tempatnya.
Marah yang tidak terkendali disebut berasal dari setan, sehingga sebaiknya diredam sebelum merusak nilai ibadah puasa. Rasulullah SAW sendiri pernah mengingatkan betapa pentingnya mengendalikan emosi saat berpuasa. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:
ADVERTISEMENT
Hadits ini menegaskan bahwa puasa juga merupakan latihan untuk mengendalikan emosi dan menjaga kesabaran, bukan hanya menahan haus dan lapar semata.
Dalam buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab karya DR. Thâriq Muhammad Suwaidân diterangkan bahwa jika ditinjau dari sisi medis, marah dapat memicu gangguan pencernaan. Emosi yang tidak terkendali dapat mengacaukan proses penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Sebab, saat marah, sebagian besar glikogen di hati diubah menjadi gula darah (glukosa), yang mendorong tubuh untuk lebih aktif. Akibatnya, energi pun terbuang percuma dan tubuh menjadi tidak rileks.
ADVERTISEMENT
Gangguan ini juga dapat mengurangi ketahanan tubuh, terutama saat berpuasa. Oleh karena itu, marah saat berpuasa sebaiknya dihindari agar tubuh tetap bugar, tenang, dan ibadah puasa pun dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai solusi, Islam memberikan beberapa cara untuk meredam amarah, khususnya saat berpuasa. Salah satu yang dianjurkan adalah dengan berwudu, seperti yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:
Selain berwudu, umat Muslim juga dianjurkan untuk mengucapkan istighfar, duduk atau berbaring jika sedang berdiri, serta menjauh dari sumber kemarahan agar terhindar dari emosi negatif ini.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, meskipun marah tidak membatalkan puasa, umat Islam tetap dianjurkan untuk menjaga ketenangan agar pahala puasanya tetap terjaga dan ibadahnya membawa keberkahan.
(SAI)