Apakah Puasa Mempengaruhi Produksi ASI? Ini Penjelasannya Menurut Peneliti

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Maret 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu menyusui bayi.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu keringanan (rukshah) yang diberikan untuk ibu menyusui pada bulan Ramadan adalah kebolehan untuk tidak berpuasa. Hukum ini ditetapkan sebab dikhawatirkan puasa memengaruhi kondisi kesehatan ibu dan bayi. Namun, apakah puasa mempengaruhi produksi ASI?
ADVERTISEMENT
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara aktivitas puasa Ibu dengan produksi ASI. Secara umum, hasilnya menyatakan bahwa puasa tidak memengaruhi jumlah produksi ASI.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ibu menyusui harus mempertimbangkan usia bayi saat ingin berpuasa di bulan Ramadan. Selain itu, kesehatan pribadi juga harus jadi pertimbangan utama apabila ingin berpuasa.

Penelitian tentang Pengaruh Puasa terhadap Produksi ASI

Apakah Puasa Mempengaruhi Produksi ASI. Foto: PR Image Factory/Shutterstock
Merujuk pada bahasan dalam laman Australian Breastfeeding Association, sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat menyebabkan beberapa perubahan jangka pendek terhadap komposisi ASI.
Lebih rinci, dalam situs EMC Healthcare dijelaskan bahwa puasa dapat menurunkan kadar vitamin dan mineral dalam ASI, seperti zinc, magnesium, dan potasium. Namun, hal ini tidak akan berdampak buruk pada bayi.
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga mencatat bahwa setiap tahunnya terdapat ribuan ibu menyusui yang berpuasa, dan tidak ada dampak buruk yang signifikan terhadap bayinya. Selain itu, memberi ASI eksklusif saat puasa juga tidak memengaruhi pertumbuhan bayi.
Penelitian yang dilakukan Mine Başıbüyük dkk dalam jurnal berjudul Effect of Ramadan Fasting on Breast Milk pun menunjukkan hal serupa. Penelitian ini melibatkan 48 ibu menyusui, 21 di antaranya melakukan puasa, sementara sisanya tidak berpuasa.
Mereka diminta memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama bulan Ramadan di tahun 2021. Kemudian, peneliti melakukan riset terkait tingkat energi, karbohidrat, protein, dan lipid dari sampel ASI setiap ibu.
Penelitian ini juga mengukur kandungan makro dan mikronutrien dari makanan ibu, serta meninjau berat badan bayi selama penelitian berlangsung.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, puasa Ramadan tidak memengaruhi kandungan energi dan makronutrien ASI. Selain itu, puasa juga tidak berpengaruh pada berat badan ibu maupun bayi.
Meski demikian, berdasarkan penjelasan di laman Baby Center, ibu menyusui sebaiknya tidak berpuasa apabila si kecil berusia di bawah enam bulan. Hal ini karena bayi tersebut belum bisa mendapat asupan tambahan selain ASI.
Kondisi tubuh ibu menyusui juga perlu diperhatikan. Jika ibu merasa dehidrasi, sebaiknya segera batalkan puasa agar tidak terjadi hal buruk pada kesehatan ibu dan bayi. Pastikan pula untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa, agar mendapatkan saran yang lebih spesifik dan baik.

Tips Berpuasa untuk Ibu Menyusui

Tips Berpuasa untuk Ibu Menyusui. Foto: Shutterstock
Meski secara umum berpuasa cukup aman untuk ibu menyusui serta bayinya, tapi tetap perhatikan tips-tips berikut untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan:
ADVERTISEMENT

1. Hindari Aktivitas Berat

Selama berpuasa, ibu tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Tapi sebaiknya hindari aktivitas yang terlalu melelahkan. Jika perlu, istirahatlah lebih banyak untuk menghemat energi.

2. Jangan Melewatkan Sahur

Ibu menyusui sebaiknya tidak melewatkan makan sahur. Makanan yang dikonsumsi saat sahur akan memberikan cadangan nutrisi dan kalori untuk berpuasa seharian.
Konsumsilah menu sahur yang mengandung protein, karbohidrat, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral seperti vitamin D, vitamin B, asam folat, zat besi, zinc, selenium, dan kalsium.
Selain itu, puasa saat menyusui berisiko membuat ibu dehidrasi. Jadi, pastikan untuk mengonsumsi air mineral minimal 8 gelas per hari, atau setara dengan 2 liter.

3. Jangan Berhenti Memberikan ASI

Saat ibu sedang berpuasa, tetap berikan ASI pada anak seperti biasa. Semakin sering seorang ibu menyusui anaknya, maka semakin sering pula tubuhnya memproduksi ASI. Jadi, ibu tidak perlu takut kekurangan ASI saat berpuasa.
ADVERTISEMENT
(DEL)