Apakah Shalat Tarawih Membaca Doa Iftitah? Berikut Penjelasannya

Suasana ibadah salat tarawih malam kedua Ramadan 1445 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Dalam pelaksanaan salat tarawih berjamaah, biasanya imam langsung membaca surat Al-Fatihah usai takbiratul ihram tanpa adanya jeda yang panjang seperti saat shalat wajib. Hal itu akhirnya menimbulkan pertanyaan, apakah shalat tarawih membaca doa iftitah?

Iftitah adalah istilah yang merujuk pada dzikir yang dibaca sebagai pembuka shalat. Dzikir ini dibaca hanya pada rakaat pertama dalam shalat.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum membaca doa iftitah adalah sunah, baik untuk imam, makmum, maupun orang yang shalat sendirian. Salah satu keutamaan dari membaca doa iftitah adalah bisa membuat pintu-pintu langit terbuka.

Apakah Shalat Tarawih Membaca Doa Iftitah?

Suasana ibadah salat tarawih malam kedua Ramadan 1445 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Merujuk pada buku Ragam Doa Iftitah yang ditulis Saiyid Mahadir, LC., M.A., saat mengerjakan shalat tarawih, tetap disunnahkan untuk membaca doa iftitah, baik bagi makmum maupun imam. Ini karena menurut mayoritas ulama, membaca doa iftitah merupakan sunnah yang bisa mendatangkan pahala, jadi sebaiknya jangan dilewatkan.

Jika makmum belum selesai membaca doa iftitah tapi imam sudah melantunkan Al-Fatihah, maka menurut mazhab Hanafi, makmum bisa berhenti membaca iftitah dan fokus mendengarkan bacaan imam.

Sedangkan menurut mazhab Syafi'i, sebaiknya makmum mempercepat bacaan doa iftitah-nya atau memilih doa iftitah yang pendek saja. Berikut lafaz doa iftitah yang singkat dari Aisyah r.a:

Subhanakalla humma wabihamdika watabarokasmuka wataala jadduka wala ilaha ghoiruka.

Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagungan- Mu, tiada tuhan selain Engkau" (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ad-Daru Quthni)

Tata Cara Shalat Tarawih

Suasana saat hari pertama pelaksanaan Salat Tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Senin (11/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Pelaksanaan shalat tarawih sama saja dengan shalat yang lain dalam hal syarat, rukun, hal-hal yang membatalkan, sunnah, dan makruhnya. Satu hal yang membedakan hanyalah niat.

Agar semakin paham, simak rangkaian pelaksanaan shalat tarawih yang dikutip dari buku Tuntunan Singkat Shalat Tarawih dan Shalat Witir di Bulan Ramadhan oleh Misbah Khussurur, M.S.I berikut.

1. Niat Shalat Tarawih

Niat salat tarawih dilakukan di dalam hati saat takbiratul ihram, atau saat lisan mengucapkan kalimat “Allahu Akbar”. Niat yang dibaca saat sedang sendirian adalah:

Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya niat shalat tarawih dua rakaat karena Allah yang maha luhur.”

Jika menjadi imam, maka tambahkan kata imaman dalam niat, sehingga jadi seperti berikut:

Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini imaamaan lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya niat shalat tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah yang maha luhur.”

Sementara untuk makmum, maka niatnya adalah sebagai berikut:

Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini ma'muumaan lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya niat shalat tarawih dua rakaat sebagai sebagai makmum karena Allah yang maha luhur.”

2. Shalat seperti Shalat Biasa

Laksanakan shalat tarawih dengan ketentuan seperti shalat biasa, yakni diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Jumlah rakaat shalat tarawih bervariasi menurut beberapa mazhab. Ada yang menyatakan 20 rakaat, ada pula yang berpendapat 8 rakaat.

3. Membaca Doa setelah Shalat Tarawih

Pada dasarnya tidak ada redaksi khusus terkait doa setelah selesai shalat tarawih. Jadi, seorang Muslim bisa berdoa dengan bebas sesuai kehendak hati.

Meski begitu, terdapat doa dari para ulama yang biasa dipanjatkan setelah shalat tarawih. Doa tersebut sering disebut doa kamilin, berikut redaksinya:

(DEL)