Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apakah Takdir Bisa Diubah? Ini Penjelasannya dan Jenis-Jenis Takdir dalam Islam
4 Maret 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Buku Teologi Islam Terapan Upaya Antisipatif terhadap Hedonisme Kehidupan Modern karangan M. Amin Syukur menjelaskan, takdir merupakan ketentuan Allah SWT yang menyatakan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan ilmu dan kehendak-Nya.
Umat Islam wajib meyakini bahwa baik dan buruknya takdir adalah kehendak Allah SWT yang harus diterima. Sebab, Islam mengajarkan untuk selalu optimis dan tidak berburuk sangka terhadap ujian, musibah, serta cobaan yang datang. Hal ini dijelaskan dalam salah satu hadits Rasulullah yang artinya:
“Seorang hamba tidak dianggap beriman sebelum beriman kepada ketetapan Allah, baik dan jeleknya, dan sebelum mengetahui bahwa apa yang menimpanya tidak untuk menyalahkannya dan apa yang menyalahkannya tidak untuk menimpanya.” (HR. Tirmidzi)
Jenis-jenis Takdir
Pada dasarnya, takdir bisa diubah dengan ikhtiar dan doa yang kuat dari umat Islam itu sendiri. Namun tidak semua takdir dapat diubah, karena terdapat takdir yang mutlak dari Allah SWT. Berikut dua jenis takdir Allah SWT yang disadur dari buku Panduan Muslim Sehari-Hari karangan DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA, dan Saiful Hadi El-Sutha.
ADVERTISEMENT
1. Takdir Mubram
Takdir mubram merupakan takdir yang terjadi kepada manusia yang tidak dapat ditawar lagi atau menjadi keputusan mutlak dari Allah SWT. Contohnya adalah takdir tentang jenis kelamin ketika manusia dilahirkan, dari rahim ibu mana manusia dilahirkan, takdir meninggal dunia, dan lain sebagainya.
Selain yang melekat pada manusia, takdir mubram juga dapat berwujud gunung meletus, gempa bumi, kekeringan, dan lainnya. Manusia harus menghadapi takdir ini dengan sabar, karena dengan cara inilah Allah SWT menilai keimanan seseorang.
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Artinya: “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Surat Al-Hadid ayat 22)
2. Takdir Muallaq
ADVERTISEMENT
Takdir muallaq adalah takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Namun, hasil ikhtiar tersebut tidak ditentukan oleh manusia, melainkan sesuai kehendak Allah SWT. Jika ikhtiar yang dilakukan manusia sesuai dengan kehendak dan keinginan Allah SWT, maka besar kemungkinan akan dikabulkannya.
Dapat disimpulkan bahwa takdir muallaq merupakan takdir yang bisa diubah sesuai dengan kehendak Allah SWT dan ikhtiar manusia. Contohnya adalah seseorang yang bekerja keras akan mendapatkan hasil memuaskan.
ا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (Surat Al-Baqarah ayat 286)
(DND)
ADVERTISEMENT