Arah Tidur yang Dilarang Islam berdasarkan Hadist Rasulullah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
10 Januari 2023 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi arah tidur yang dilarang dalam Islam. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi arah tidur yang dilarang dalam Islam. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Islam memiliki beberapa ketentuan yang berkaitan dengan aktivitas manusia termasuk soal arah tidur yang dilarang maupun yang dianjurkan sesuai dengan syariat. Hal ini diatur agar seseorang dapat memperoleh kualitas tidur yang baik setelah melakukan berbagai kegiatan.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Nahdlatul Ulama (NU Online), tidur merupakan salah satu rutinitas yang dianggap penting dalam Islam. Allah SWT menciptakan keadaan tidur agar manusia dapat beristirahat sebagaimana firman-Nya dalam ayat berikut.
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
Artinya: "Dan Kami jadikan tidur kalian sebagai jeda dari kegiatan agar kalian beristirahat." (QS. An-Naba:9)
Untuk memaksimalkan waktu istirahat umatnya, Islam mengatur arah tidur umatnya melalui sunnah yang diajarkan Rasulullah. Simak penjelasan terkait arah tidur yang dilarang Islam beserta yang dianjurkan selengkapnya dalam ulasan berikut ini.

Arah Tidur yang Dilarang Islam

Ilustrasi arah tidur yang dilarang Islam. Foto: Pexels
Menurut Maryam Kinanthi dalam buku Dahsyatnya Puasa Wajib dan Sunah, ada dua arah tidur yang dilarang Islam karena beberapa alasan, yaitu tidur tengkurap (terlungkup) dan tidur dengan sebagian tubuh terkena sinar matahari.
ADVERTISEMENT

1. Tidur tengkurap

Dalam Islam, tidur dengan bertumpu pada wajah (tengkurap) hukumnya makruh. Arah tidur ini dianggap mirip dengan cara tidur setan. Bahkan, sebagian ulama menganggap bahwa hukum tidur tengkurap adalah haram.
Dalil terkait larangan tidur dengan posisi tengkurap terdapat dalam hadist riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah. Dari Ya’isy bin Thakhfah Al Ghifariy, beliau berkata:
فَبَيْنَمَا أَنَا مُضْطَجِعٌ فِى الْمَسْجِدِ مِنَ السَّحَرِ عَلَى بَطْنِى إِذَا رَجُلٌ يُحَرِّكُنِى بِرِجْلِهِ فَقَالَ « إِنَّ هَذِهِ ضِجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ ». قَالَ فَنَظَرْتُ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
Artinya: “Saat aku sedang berbaring tengkurap di masjid di waktu sahur, lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkan aku dengan kakinya. Dia pun berkata, “Sesungguhnya ini adalah cara tidur yang dibenci oleh Allah.” Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
ADVERTISEMENT

2. Tidur dengan sebagian tubuh terkena sinar matahari

Selain tidur tengkurap, Rasulullah SAW juga pernah melarang umatnya untuk tidur dengan sebagian tubuh terkena sinar matahari. Beliau memerintahkan siapapun yang tertidur dalam posisi tersebut untuk segera pindah sebagaimana hadist berikut.
Jika salah seorang di antara kalian berada di bawah matahari, kemudian bayangan beringsut darinya sehingga sebagian tubuhnya berada di bawah matahari dan sebagiannya lagi terlindung bayangan, maka hendaklah dia berdiri (maksudnya tidak tetap berada di tempat tersebut).” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Arah Tidur yang Dianjurkan dalam Islam

Ilustrasi arah tidur yang dianjurkan dalam Islam. Foto: Pexels
Dihimpun dari buku Islam on the Spot terbitan Wahyu Qolbu, berikut adalah beberapa arah tidur yang sangat dianjurkan dalam Islam.

1. Tidur menghadap ke arah kanan

Menurut Rasulullah SAW, posisi tidur terbaik adalah menghadap kanan. Posisi ini juga direkomendasikan secara medis karena dapat mengurangi dengkuran yang timbul, menjaga kesehatan pencernaan, dan mencegah mulas pada perut.
ADVERTISEMENT
Tidur menghadap ke arah kanan diperintahkan langsung oleh Rasulullah SAW dalam hadist berikut.
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَأْ وُضُوءَكَ للصَلاةِ، ثُمَّ اضْطَّجِعْ على شِقِّكَ الأَيْمَنِ
Artinya: "Jika engkau hendak menuju tempat tidurmu (untuk tidur), maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu (bagian tubuhmu) sebelah kanan." (HR al-Bukhari dan Muslim)

2. Tidur menghadap arah kiblat

Selain menghadap kanan, tidur juga dianjurkan untuk menghadap arah kiblat. Menurut Islam, mengarahkan tubuh ke kiblat juga termasuk salah satu adab tidur.
Dalam sebuah hadist riwayat Abu Ya’la, Sayyidah Aisyah pernah berkata:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيه وسَلَّم يَأْمُرُ بِفِرَاشِهِ فَيُفْرَشُ لَهُ، فَيَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ، وَإِذَا آوَى إِلَيْهِ تَوَسَّدَ كَفَّهُ الْيُمْنَى
Artinya: “Rasulullah memerintahkan ‘Aisyah untuk menyiapkan tempat tidurnya. Tempat tidurnya pun disiapkan, lalu Rasulullah menghadap kiblat. Dan apabila beliau merebahkan diri di atasnya, beliau jadikan telapak tangan kanannya sebagai bantal.” (HR Abu Ya’la)
ADVERTISEMENT
(AAA)