Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Arti Al Fattah dan Cara Meneladaninya dalam Kehidupan Sehari-hari
24 September 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Allah memiliki nama-nama indah yang terangkum dalam 99 Asmaul Husna . Salah satu nama indah Allah adalah Al Fattah, yang artinya Maha Pembuka. Maksudnya, Allah adalah Dzat pembuka pintu rahmat bagi hamba-hamba-Nya dalam segala hal.
ADVERTISEMENT
Allah adalah pembuka pintu rezeki yang tertutup dengan memberikan kemudahan. Dia-lah yang menjadi pemberi petunjuk atas segala permasalahan dengan memberikan solusi atau jalan keluar.
Dikutip dari buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi'ie el-Bantanie, Al Fattah secara bahasa berasal dari kata fataha yang berarti membuka. Kata ini berkembang menjadi membuka sesuatu yang tertutup dan menetapkan keputusan atas suatu perkara. Al Fattah disebut dalam Alquran pada surat Saba ayat 26.
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّۗ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيْمُ
Artinya: Katakanlah, “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia Yang Maha Pemberi keputusan, Maha Mengetahui.”
Untuk meneladani nama Al Fattah dalam kehidupan sehari-hari, simak uraian berikut.
ADVERTISEMENT
Meneladani Al Fattah
Mengutip dari buku 99 Asmaul Husna untuk Anak-anak oleh M. Faizi, cara meneladani Al Fattah adalah dengan membaca dzikir Ya Fattah setiap hari. Dengan mengamalkan dzikir tersebut, artinya seorang Muslim mengakui bahwa Allah Maha Membuka semua urusan dan yakin akan mencurahkan segala rahmat-Nya.
Mereka yang meneladani sifat Al Fattah senantiasa membuka diri untuk menerima sesuatu yang baik, seperti ilmu, kasih sayang, dan persaudaraan. Jika sedang tertimpa masalah, seorang Muslim akan selalu memohon kepada Allah agar dibukakan pintu hati dan diberikan solusi.
Dikutip dari buku Sapu Jagat Keberuntungan oleh Ahmad Mudzakir, S.Pd., M.Si, anjuran memohon kepada Allah dengan Asmaul Husna tercantum dalam surat Al A’raf ayat 180 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ
Artinya: Hanya milik Allah Asmaul husna, maka memohonlah kepada-nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-namanya-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
Menurut buku Terapi Mencerdaskan Hati oleh Muhammad Syafie el-Bantanie, contoh lain meneladani nama Al Fattah yaitu memberikan akses kemudahan kepada orang lain untuk memperoleh rezeki, ilmu, atau keluar dari permasalahan.
Muslim yang baik tidak akan menghalangi orang lain untuk meraih rezeki. Misalya, sebagai atasan tidak boleh menunda-nunda membayar gaji karyawannya.
Dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Majah, Rasulullah bersabda: “Berikanlah olehmu upahnya orang sewaan sebelum keringatnya kering.”
ADVERTISEMENT
Kemudian, jika seseorang memiliki utang, dianjurkan untuk segera membayar dan melunasinya. Sebab, menunda-nunda membayar utang berarti menghalangi orang lain untuk menerima haknya. Rasulullah pun melarang hal tersebut karena termasuk perbuatan yang zalim.
(IPT)