Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Al Ghafur dan Cara Meneladaninya dalam Kehidupan
17 September 2021 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Al Ghafur secara bahasa berasal dari kata ghafara yang berarti menutupi kesalahan. Al Ghafur adalah Dia yang menutup dosa-dosa hamba-Nya karena kemurahan dan anugerah-Nya.
ADVERTISEMENT
Jadi, apapun kesalahan yang diperbuat oleh hamba-Nya, asalkan ia bertaubat dengan sepenuh hati, maka Allah SWT berjanji akan menerima dan mengampuninya. Sebagaimana Allah berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَۙ
Artinya: “Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Makna Al Ghafur
Melansir buku Terapi Mencerdaskan Hati oleh Muhammad Syafie el-Bantanie, kata Ghafur terulang sebanyak 91 kali dalam Alquran . Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT membuka pintu pengampunan seluas-luasnya bagi umat-Nya yang memohon pengampunan kepada-Nya meski dirinya bergelimang dosa . Alquran mengaskan:
ADVERTISEMENT
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ هَلْ تَنْقِمُوْنَ مِنَّآ اِلَّآ اَنْ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلُۙ وَاَنَّ اَكْثَرَكُمْ فٰسِقُوْنَ
Artinya: “Katakanlah, ‘Wahai Ahli Kitab! Apakah kamu memandang kami salah, hanya karena kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya? Sungguh, kebanyakan dari kamu adalah orang-orang yang fasik.’”
Allah tak hanya mengampuni orang-orang yang beriman saja. Para penzinah, pembunuh , hingga orang musyrik sekalipun masih akan tetap Allah SWT berikan pintu taubat. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Furqan yang berbunyi:
وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًا ۙ اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina.
Maka barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dengan azab itu dalam keadaan terhina.
Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al Furqan: 68-70).
Cara Meneladani Al Ghafur
Menurut Syafi’ie el-Bantanie dalam buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husnah, cara meneladani sifat Al Ghafur yaitu harus menjadi orang yang pemaaf. Misalnya, jika ada teman atau tetangga yang menyakiti, maafkanlah dengan penuh hati meski dia belum atau tidak meminta maaf.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bisa juga dengan tidak memiliki sifat dendam kepada orang lain, rendah hati, dan selalu meminta ampunan kepada Allah SWT atas kekurangan dan kesalahan kita, serta menutupi aib orang lain. Sebagaimana hadist Rasulullah berikut ini:
“Rasulullah bersabda: Seseorang yang menutupi aib orang lain di dunia, niscaya Allah akan menutupi aibnya di hari kemudian (akhirat).” (HR. Muslim).
(NDA)