Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Arti Al Halim Artinya sebagai Asmaul Husna dan Dalilnya
21 Juli 2022 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari segi bahasa, Al Halim diartikan sebagai tidak tergesa-gesa atau mampu menahan diri. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut ini.
Makna Al Halim
Dijelaskan oleh Abu Fajar Al-Qalami dalam Sukses dan Kaya Dengan Mengamalkan Asmaul Husna (2019: 156), Al Halim dimaknai bahwa Allah sangat penyantun terhadap orang-orang yang paling dimurkai-Nya sesudah bertaubat.
Allah Maha Penyantun sama seperti sifat yang Maha Pengasih. Allah Maha Penyantun terhadap makhluk-Nya dan tidak menyegerakan siksa bagi mereka yang durhaka.
Maksudnya, Allah menangguhkan siksa bagi orang-orang durhaka, sehingga mereka diberikan kesempatan untuk bertaubat. Dalam surat Fatir ayat 45, Allah berfirman:
"Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya." (QS. Fatir, ayat 45)
ADVERTISEMENT
Selain itu, Al Halim bermakna bahwa Allah tidak akan menahan rezeki seluruh hamba-Nya. Sifat Allah yang sempurna ini berlaku untuk semua ciptaan-Nya, termasuk orang kafir dan fasik. Allah menahan hukuman-Nya terhadap orang-orang tersebut sampai mereka bertaubat.
Dalil tentang Al Halim dan Hikmah Mengamalkannya
Ada beberapa ayat dalam Alquran yang membahas tentang sifat Al Halim, yaitu:
1. Surat Al-Hajj Ayat 59
Artinya: "Sungguh, Dia (Allah) pasti akan memasukkan mereka ke tempat masuk (surga) yang mereka sukai. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Penyantun." (QS. Al-Hajj, ayat 59)
2. Surat Al-Baqarah Ayat 235
Artinya: "Dan tidak ada dosa bagimu meminang perempuan-perempuan itu dengan sindiran atau kamu sembunyikan (keinginanmu) dalam hati. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut kepada mereka. Tetapi janganlah kamu membuat perjanjian (untuk menikah) dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan kata-kata yang baik.
ADVERTISEMENT
Dan janganlah kamu menetapkan akad nikah, sebelum habis masa idahnya. Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun." (QS. Al-Baqarah, 253)
3. Surat Al-Baqarah Ayat 263
Artinya: "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun." (QS. Al-Baqarah, ayat 263)
Bagi umat Muslim , Asmaul Husna Al Halim bukan hanya untuk diketahui saja, tetapi juga harus diimani dan diambil hikmahnya agar mendapatkan keutamaannya.
Jika Allah Maha Penyantun, hikmah yang dapat diambil adalah umat Muslim harus memiliki kepribadian penyantun kepada sesamanya. Itu mengapa menjadi orang yang santun sangat dianjurkan dalam Islam.
Manusia yang santun adalah manusia yang menghiasi dirinya dengan penampilan dan tingkah laku terpuji. Santun tidak hanya sebatas kesopanan dalam bersikap, tapi juga berpenampilan, berbicara, dan bertindak.
ADVERTISEMENT
Jika mampu membiasakan diri untuk bersikap santun, niscaya keberkahan dalam hidup akan mudah dicapai seorang Muslim.
(SFR)