Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Al Hilm dan Contohnya Menurut Alquran dan Hadits
19 Agustus 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada kalanya emosi seseorang terpancing jika ada dalam keadaan yang dapat memancing amarah. Seseorang yang berhasil mengontrol diri dari emosi tersebut, maka ia termasuk orang dengan sifat al hilm.
ADVERTISEMENT
Secara syar’i, al hilm artinya menahan diri dari gejolak amarah. Sedangkan secara bahasa, al hilm artinya berlemah lembut. Al hilm termasuk dalam salah satu sifat yang disukai oleh Allah SWT.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini: “Sesungguhnya kamu mempunyai dua akhlak yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu sifat al-hilm (mampu menahan emosi) dan al-anah (sikap tenang dan tidak tergesa-gesa).” (HR. Muslim).
Agar lebih memahami arti sifat al hilm, simak penjelasan berikut beserta contohnya menurut Alquran dan hadits.
Arti Al Hilm
Menurut Ar Raghib Al Asfahani dalam kitab Al-Mufradat fi Gharib Al-Qur’an, al hilm artinya menguasai jiwa dan tabiat dari gejolak amarah. Orang dengan sifat ini akan menahan dirinya atau tidak terburu-buru untuk membalaskan amarahnya kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Sifat al hilm ini serupa dengan salah satu sifat Allah SWT dalam Asmaul Husna, yakni Al Halim yang artinya Maha Penyantun. Menurut Ar Raghib Al Asfahani dalam buku Kamus Al-Qur'an Penjelasan Lengkap Makna Kosakata Asing (Gharib) Dalam Al-Qur'an, sifat Al Halim juga bisa dimaknai 'tidak terburu-buru'.
Dalam hal ini, Allah tidak terburu-buru membalas perbuatan hamba-Nya meskipun ia memiliki kuasa. Bukti bahwa Allah SWT memiliki sifat Al Halim ditegaskan dalam beberapa ayat Alquran.
Salah satunya surat Ali Imran ayat 155 yang artinya: “Dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Contoh Sifat Al Hilm
Nabi Muhammad SAW juga menjadi manusia yang memiliki sifat al hilm. Dikutip dari buku Wasathiyah Dalam Al-Qur'an karangan Prof. Dr. Ali Muhammad Shallabi, contoh sifat al hilm dalam diri Rasulullah SAW telah dikisahkan lewat hadits berikut:
ADVERTISEMENT
“Dari Anas bin Malik dia berkata: Saya berjalan bersama Nabi SAW dan beliau memakai selendang yang tebal dan kasar asal negeri Najran. Kemudian seorang Arab Badui datang lalu menarik beliau dengan tarikan yang sangat keras hingga permukaan lehernya berbekas akibat tarikan itu. Lalu orang itu berkata: Perintahkanlah agar aku diberikan Allah yang ada padamu. Rasulullah berpaling pada lelaki itu, kemudian tersenyum, dan dia memberikan harta padanya.” (HR. Muslim)
Menurut Syarh An-Nawawi dalam Shahih Muslim, hadits tersebut membuktikan betapa santun dan sempurnanya akhlak Rasulullah SAW. Sebab, beliau tidak marah kepada orang Arab Badui yang menarik selendangnya dan justru malah memberikan hartanya.
Bukti lain bahwa Rasulullah SAW memiliki sifat al hilm adalah tidak pernah mendoakan keburukan pada kaum yang berbuat jahat kepadanya. Padahal, jika saja beliau mau berdoa, Allah akan langsung menjawabnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi apapun, Rasulullah SAW tetap santun dan berorientasi pada tujuannya, yaitu berharap agar mereka dan keluarganya masuk Islam.Dalam riwayat Imam Nawawi dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata:
“Seakan aku melihat pada Rasulullah menceritakan tentang seorang Nabi dari Nabi-nabi yang dipukul oleh umatnya hingga berdarah-darah sementara ia mengusap darah dari wajahnya dan berkata: Ya Allah ampunilah kaumku karena mereka nyata mereka tidak mengerti.”
(NDA)