Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Arti Al Karim dalam Asmaul Husna dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
23 April 2022 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Al Karim merupakan satu dari 99 Asmaul Husna yang mencerminkan keagungan dan kesempurnaan Allah SWT. Sebagai salah satu nama baik Allah, Al Karim artinya Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan, atau Yang Maha Pemurah.
ADVERTISEMENT
Al Quran beberapa kali menyebutkan kata Al Karim, salah satunya dalam Surat Al-Infithar ayat 6 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ
Yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm
Artinya: “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.”
Tidak ada seorang pun yang mampu menandingi kemuliaan Allah SWT. Namun, umat Muslim sebagai manusia biasa setidaknya dapat meneladani sifat Al-Karim tersebut. Arti dan makna Al-Karim serta contoh pengamalannya dapat disimak dalam ulasan berikut ini.
Arti Al Karim dan Maknanya
Menurut situs Understanding Quran, secara bahasa karim, akram, dan ikraam, berasal dari akar kata kaaf-raa-meem yang memiliki dua arti. Arti pertama yaitu dermawan atau memberi, sedangkan yang kedua artinya sangat dihormati atau dihargai.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna tulisan Syafi’ie el-Bantanie, kemuliaan Allah dalam sifat Al Karim tergambar jelas melalui kemurahan Allah dalam memberikan segala kebutuhan untuk makhluk-makhluk-Nya. Pemberian-Nya tanpa perhitungan dan tidak mengharap balasan, cukup disyukuri saja.
Al Quran menegaskan, “Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An-Naml: 40)
Sementara itu, Imam Ghazali menjelaskan makna Al Karim lebih dari sekadar sifat suka memberi atau dermawan. Menurutnya, Al Karim artinya memaafkan meski memiliki kekuatan, menepati janji yang telah dikatakan, dan mengabulkan permohonan lebih dari yang diminta.
Contoh Perilaku Al Karim dalam Kehidupan Sehari-hari
Meneladani nama dan sifat Al Karim berarti harus menghilangkan kekikiran dalam diri dan menjadi manusia pemurah. Berikut contoh perilaku Al-Karim dalam Kehidupan Sehari-hari yang dikutip dari buku Asmaul Husna tulisan Syekh Tosun Bayrak al-Jerrahi.
ADVERTISEMENT
1. Suka Menolong Orang Lain
Yang pemurah di kalangan manusia adalah orang-orang yang telah menerima lebih banyak kemurahan Allah daripada orang lain. Mereka adalah orang-orang yang tidak merasakan kebahagiaan jika tidak dapat memberi atau menolong orang lain.
Karena itu, umat Muslim hendaknya senantiasa membantu orang lain meski tengah mengalami kesulitan. Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda:
“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36)
ADVERTISEMENT
2. Tidak Pamrih
Seseorang yang meneladani sifat Al-Karim tidak akan merasa keberatan jika bantuannya tidak mendapat balasan, atau hanya dibalas ucapan terima kasih. Mereka justru akan berterima kasih karena mengetahui bahwa inilah pertanda Allah menerima pengabdian hamba-Nya dan menaikkan derajatnya.
3. Tidak Putus Asa dan Tidak Sombong
Bagi orang miskin atau yang sedang mengalami kesulitan, berputus asa dan ragu-ragu terhadap kemurahan Allah berbahaya. Sebaliknya, bagi orang kaya yang memiliki segalanya, kesombongan akan menjadi perwujudan keraguan atas kemurahan Allah.
(ADS)