Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Arti Antum dan Penggunaannya dalam Percakapan Bahasa Arab
11 Maret 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pengaruh bahasa Arab sangat terasa di negara-negara yang mayoritas masyarakatnya Muslim , seperti Turki, Melayu, juga Indonesia. Bahasa Arab juga sangat menarik minat jutaan penduduk di dunia untuk mempelajarinya, termasuk Indonesia.
Penggunaan bahasa Arab di Indonesia juga sudah cukup masif khususnya di lingkungan pesantren atau sekolah Islam. Banyak universitas internasional, serta beberapa sekolah menengah internasional yang menjadikan bahasa Arab sebagai pembelajaran pokok di dalamnya (Arabic as Foreign Language).
Dalam penggunaannya, bahasa Arab tidak serta merta berdiri sendiri tanpa menggunakan bahasa yang lain. Masyarakat juga gemar menggunakan mencampurkannya dengan bahasa Indonesia.
Contohnya seperti mengganti kata “saya” dengan ana dalam berbahasa Arab yang memiliki arti serupa, juga penggunaan kata antum. Lantas, apa pengertian antum serta penggunaannya dalam kalimat?
ADVERTISEMENT
Arti Antum dan Contohnya dalam Percakapan Bahasa Arab
Seperti yang telah dijelaskan dalam buku Mahir Bahasa Arab: Penguasaan Mudah dengan Contoh-contoh Praktis yang ditulis oleh Prof. Rafi’ el-Imad Faynan, arti antum adalah “kalian”.
“Kalian” yang dimaksud di sini adalah laki-laki yang jumlahnya dua orang atau lebih, sedangkan untuk perempuan adalah anti. Dalam teori ilmu nahwu, antum merupakan salah satu bentuk jamak untuk dhamir munfashil atau kata ganti orang.
Sapaan antum tergolong paling sederhana dan juga halus. Tak jarang kata antum dapat menjadi pilihan untuk melakukan percakapan dengan orang yang baru dikenal.
Penggunaan Kata Antum
Kata antum dapat digunakan sebagai istilah umum dalam percakapan sehari-hari walau tidak sesering penggunaan ana, ikhwan, atau ukhti. Akan tetapi masih dapat digunakan seperti ketika berbincang dengan sesama Muslim, berceramah dengan tema Islami, atau ketika berpapasan dengan laki-laki dan ingin menyapanya.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada buku Salah Kaprah Dalam Beragama Islam yang ditulis oleh Agus Mustofa, dalam penggunaan ungkapan kata “Antum” ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya, ketika berkata kepada guru ataupun seseorang yang dihormati.
Sedangkan yang terjadi pada masyarakat Indonesia, masih banyak yang beranggapan bahwa dalam menggunakan kata “Antum” itu untuk membahasakan “Anda”. Karena khawatir jika menggunakan “Anta” (engkau) akan dianggap kasar. Padahal dalam kaidah bahasa Arab tidak demikian.
Antum hanya digunakan untuk menyebut “kalian” yakni “kamu” tapi dalam jumlah yang lebih dari dua orang. Contohnya, apabila menggunakan kata tersebut untuk menyebut satu orang di Mesir, justru akan membingungkan mereka.
“Hah, antum? Ana musy aktsar min itsnain..!”, begitu kata orang Mesir “Hah, antum? Saya kan tidak lebih dari dua orang..”.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ada baiknya memahami kaidah bahasa Arab dengan benar dimulai dari mengenal kosakatanya.
(IMR)