Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Bindereh, Bahasa Madura untuk Menggambarkan Kedudukan Seseorang
6 Mei 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak bahasa daerah yang viral di media sosial hingga akhirnya digunakan secara umum, salah satunya bindereh atau bindara. Arti bindereh dalam bahasa Madura merujuk pada kedudukan seseorang.
ADVERTISEMENT
Bahasa Madura bukan hanya digunakan oleh orang-orang di pulau Madura , tapi juga pulau-pulau kecil di sekelilingnya, seperti Sapudi, Raas, Kambing, dan Kangean. Namun, masing-masing wilayah tersebut memiliki dialek yang berbeda.
Mengutip buku Bahasa Madura susunan Sodaqoh Zainudin Soegieuito dan A. Kusuma Barijati, ada tiga macam dialek yang umum di pulau Madura, yaitu dialek Bangkalan, dialek Pamekasan, dan dialek Sumenep. Meski berbeda-beda, tapi makna setiap kosakatanya masih sama.
Arti Bindereh atau Bindara
Merujuk pada jurnal Ustadz: Genre Baru dalam Struktur Budaya Masyarakat Madura susunan Edi Susanto, arti bindereh atau bindara hampir mirip dengan istilah ustaz. Jika mengacu pada KBBI, ustaz berarti guru agama atau guru besar yang berjenis kelamin laki-laki.
Senada dengan arti tersebut, bindereh juga disematkan kepada orang yang berpenampilan alim dan dianggap paham agama. Namun, istilah ini spesifik digunakan untuk lulusan pesantren saja, tidak seperti penggunaan istilah ustaz yang lebih umum.
ADVERTISEMENT
Meskipun seseorang memiliki ilmu agama yang dalam, tapi jika tidak pernah belajar atau mondok di pesantren, maka ia tidak akan disebut sebagai bindereh.
Dijelaskan pula dalam skripsi berjudul “Tello Popoh” di Desa Tanah Merah Laok Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura terbitan UNISA, masyarakat desa Tanah Merah Laok menyematkan istilah bindereh kepada putra dari kyai sepuh atau tokoh agama maupun tokoh masyarakat.
Secara umum, bindereh juga biasa digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki kedudukan tinggi di masyarakat atau dari keluarga ningrat.
Memahami Dialek Bahasa Madura
Sebagaimana yang sudah dijelaskan, ada tiga dialek yang digunakan di Madura, yaitu.
1. Dialek Bangkalan
Dialek ini digunakan oleh orang-orang Madura di wilayah bagian barat. Ciri khasnya pada kebiasaan menyingkat kata-kata, sehingga terdapat banyak bunyi konsonan rangkap karena ada bunyi vokal yang tidak diucapkan, seperti:
ADVERTISEMENT
2. Dialek Pamekasan
Sesuai namanya, dialek ini digunakan seluruh masyarakat di Kabupaten Pamekasan serta wilayah Madura bagian tengah. Ciri khas dialek Pamekasan adalah mengucapkan kata sesuai dengan ejaannya, yakni:
3. Dialek Sumenep
Selain digunakan masyarakat Sumenep, dialek ini juga ditemukan di wilayah Madura bagian timur. Dialek Sumenep khas dengan cara pengucapan katanya yang diperpanjang. Namun, umumnya kata yang dipanjangkan adalah yang berakhiran dengan huruf vokal, seperti:
(DEL)