Konten dari Pengguna

Arti Birruh Biddam Nafdika Ya Aqsha yang Diserukan dalam Aksi Bela Palestina

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 November 2023 16:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Palestina Foto: ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Palestina Foto: ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak
ADVERTISEMENT
Seruan birruh biddam nafdika ya Aqsha belakangan ini ramai dikaitkan dengan konflik Palestina dan Israel. Seruan tersebut biasanya diteriakkan dalam aksi bela Palestina yang diselenggarakan di sejumlah negara.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, kalimat “birruh biddam nafdika ya Aqsha” juga sempat terdengar dalam aksi bela Palestina yang diselenggarakan pada Minggu (5/11/2023) di Monas, Jakarta Pusat. Peserta aksi menyuarakannya dengan lantang ketika mengelilingi kawasan Monas dan Kedubes Amerika Serikat.
Ternyata, seruan ini pertama kali disuarakan oleh Mujahid Palestina ketika berperang melawan zionis. Mereka menyuarakannya sebagai bentuk perjuangan dalam membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsha dari cengkraman bangsa Israel.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,birruh biddam nafdika ya Aqsha artinya "dengan ruh, dengan darah, kami akan membelamu ya Aqsha". Apa makna di balik kalimat tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Arti Birruh Biddam Nafdika ya Aqsha

Ilustrasi Palestina. Foto: Hasnoor Hussain/REUTERS
Seperti disebutkan sebelumnya, birruh biddam nafdika ya Aqsha pertama kali disuarakan oleh tentara Palestina saat perang melawan zionis Israel. Ini menjadi tanda bahwa mereka mengerahkan seluruh jiwa, raga, dan darahnya untuk membebaskan Aqsha yang mulia.
ADVERTISEMENT
Dengan lantang, masyarakat Palestina menyuarakan kalimat tersebut saat berperang. Mereka yakin bahwa setiap nyawa, darah, dan pengorbanan yang dikerahkan untuk Aqsha tidak akan berakhir sia-sia.
Meski pada kenyataannya, banyak masyarakat Palestina yang gugur akibat konflik berkepanjangan ini. Namun, mereka tetap yakin akan janji Allah SWT yang menyatakan bahwa suatu saat Baitul Maqdis akan merdeka.
Kalimat birruh biddam nafdika ya Aqsha juga bisa menjadi penyemangat bagi para Mujahid dalam menjaga dan membela Al-Aqsha. Umat Muslim lain yang tidak bisa ikut perang secara langsung bisa menyuarakannya ketika mengikuti aksi-aksi bela Palestina.
Misalnya saat mengikuti aksi di Monas pada kemarin. Melalui kalimat tersebut, umat Muslim bertekad untuk mengorbankan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan Aqsha yang mulia.
ADVERTISEMENT

Pentingnya Masjid Al-Aqsha Bagi Umat Muslim

Warga Palestina melaksanakan salat Jumat, selama bulan suci Ramadhan, di kompleks Masjid Al-Aqsha Yerusalem, Jumat (22/4/2022). Foto: Ahmad Gharabli/AFP
Perjuangan masyarakat Palestina untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha tidak main-main. Mereka rela mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk melindungi masjid yang penting bagi umat Islam ini.
Mengutip buku 90 Destinasi Wisata Ziarah dan Sejarah susunan Gagas Ulung (2013), Masjid Al-Aqsha merupakan saksi sejarah perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Masjid ini berlokasi di kawasan Baitul Maqdis, Palestina.
Kala itu, malaikat Jibril mengantarkan Nabi Muhammad dari Masjid al-Aqsa ke Sidratul Muntaha. Di dalam perjalanan ini, Rasulullah bertemu dengan para nabi pendahulu. Kemudian, beliau menerima perintah shalat lima waktu dari Allah SWT.
Selain jadi saksi sejarah Isra Miraj, Al-Aqsha juga pernah menjadi kiblat pertama bagi umat Muslim, tepatnya pada tahun 624 M. Ini dilakukan berbulan-bulan setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
ADVERTISEMENT
Namun, penetapan ini tidak berlangsung lama. Atas petunjuk dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW kembali mengubah arah kiblat menghadap Ka'bah.
(MSD)