Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Gomen dan 7 Ungkapan Minta Maaf Lainnya dalam Bahasa Jepang
19 April 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ketika berbuat suatu kesalahan hal yang pertama kali harus dilakukan adalah minta maaf. Berbeda dengan bahasa Indonesia, dalam bahasa Jepang terdapat beberapa ungkapan meminta maaf yang digunakan dengan menyesuaikan kondisi dan lawan bicara.
ADVERTISEMENT
Salah satu ungkapan permintaan maaf dalam bahasa Jepang yang sering didengar yaitu ‘gomen’. Mengutip buku Bahasa Jepang Sehari-hari karangan Boye Lafayette De Mente, gomen artinya minta maaf.
Gomen merupakan bentuk ungkapan meminta maaf informal dari kata gomen-nasai. Karena sifatnya informal, maka ungkapan ini hanya bisa ditujukan untuk teman dekat atau sahabat.
Contoh penggunaannya seperti, “Ima sugu toshokan ni ikimasen ka?” artinya “Apakah kamu mau pergi ke perpustakaan sekarang?”. Kalimat tersebut bisa dibalas dengan jawaban seperti ini, “Gomen, wa i ma isogashii desu” artinya “Maaf, saya sedang sibuk”.
Ungkapan Minta Maaf Lainnya dalam Bahasa Jepang
ADVERTISEMENT
1. Gomen-nasai
Pertama, ucapan gomen-nasai digunakan ketika lawan bicara Anda adalah seseorang yang sangat dekat seperti ayah, ibu, teman, dan sahabat. Sama seperti ‘gomen’ yang bentuknya informal, 'gomen-nasai' dianggap jauh lebih sopan.
Biasanya ungkapan gomen-nasai digunakan oleh anak ketika meminta maaf pada orang tuanya setelah berbuat kesalahan. Berikut contoh penggunaannya dalam percakapan:
A: “Nanishiteruno?” artinya “Apa yang kamu lakukan?”
B: “Gomen-nasai, shirimasen” artinya “Maaf, saya tidak tahu”.
2. Sumimasen
Sumimasen adalah ungkapan maaf dalam bahasa Jepang yang biasa ditemukan pada percakapan formal. Sumimasen dapat digunakan jika lawan bicara merupakan orang terhormat seperti tamu atau klien. Contoh penggunaannya:
3. Osoreirimasu
Osoreirimasu artinya ‘permisi’ dan merupakan ungkapan meminta maaf yang lebih formal dari ‘sumimasen’. Anda dapat menggunakan ungkapan ini di awal frasa, seperti “Osoreirimasuga…” artinya “Maaf tapi…”
ADVERTISEMENT
4. Moushiwake gozaimasen deshita
Moushiwake gozaimasen deshita merupakan ungkapan permintaan maaf dalam bahasa Jepang yang sopan dan formal. Ungkapan ini biasanya digunakan oleh pemimpin perusahaan atau CEO yang melakukan kesalahan fatal.
Contoh penggunannya, “Moushiwake gozaimasen deshita meeru o ayamatte sooshin shite shimai mashita” artinya “Mohon maaf, saya salah mengirimkan email”.
5. Moushiwake arimasen deshita
Moushiwake arimasen deshita merupakan ungkapan permintaan maaf dalam bahasa Jepang yang lebih formal dari ‘moushiwake gozaimasen deshita’. Ungkapan ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang telah memproduksi barang yang berbahaya.
Contoh penggunaannya seperti, “Moushiwake arimasen deshita, watashi no seidesu” artinya “Maafkan atas kesalahan saya”.
6. Shitsurei
Shitsurei memiliki arti sama dengan ‘permisi’. Ungkapan maaf dalam bahasa Jepang ini umumnya diucapkan pada orang asing atau orang yang kurang dikenal.
ADVERTISEMENT
Contoh penggunaannya seperti, “Kinou wa shitsurei” artinya “Maaf atas kesalahan kemarin”.
7. Kyushoku
Kyushoku digunakan untuk menunjukkan kerendahan hati dan mengutarakan permintaan maaf. Umumnya, ungkapan ini digunakan untuk meminta maaf kepada orang yang lebih tua.
Contoh penggunaannya “Kyushoku watashi wa ikenai” artinya “Maaf aku tidak bisa pergi”.
(EAR)