Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Hilirisasi yang Kerap Disebut Gibran dalam Debat Cawapres
23 Januari 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banyak yang mempertanyakan arti hilirisasi setelah debat keempat Pilpres (21/1). Pasalnya, cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka berkali-kali menyebutkan istilah hilirisasi sebagai jalan keluar dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah).
ADVERTISEMENT
Dalam debat cawapres pertama (22/12), Gibran juga sempat bicara tentang hilirisasi digital. "Hilirisasi digital akan kami genjot. Kita akan siapkan anak-anak muda yang ahli artificial intelligence, anak-anak muda yang ahli block chain, anak-anak muda yang ahli robotik, anak-anak muda yang ahli perbankan syariah, anak-anak muda yang ahli crypto," katanya saat itu.
Ia kembali mengulang istilah hilirisasi dalam debat cawapres kedua. "Saya tidak akan pernah bosan-bosan membahas hilirisasi. Dengan hilirisasi kita akan keluar dari middle income trap. Dengan hilirisasi kita akan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," ucap Gibran.
Jadi, sebenarnya apa arti hilirisasi? Simak pembahasannya di bawah ini.
Pengertian Hilirisasi
Menurut KBBI VI, hilirisasi atau penghiliran adalah proses, cara, atau perbuatan untuk melakukan pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai. Singkatnya, hilirisasi adalah kegiatan mengolah bahan baku menjadi sebuah produk.
ADVERTISEMENT
Penjelasan serupa juga dipaparkan dalam situs menpan.go.ig. Hilirisasi adalah suatu proses transformasi ekonomi berkelanjutan di mana kebijakan industrialisasi berbasis komoditas bernilai tambah tinggi, menuju struktur ekonomi yang lebih kompleks.
Kebijakan soal penghiliran telah diatur dalam UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Komoditas tambang seperti batu bara bisa diolah untuk menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia yang berbeda dari komoditas aslinya.
Contoh hilirisasi adalah pengolahan batu bara menjadi briket, kokas, hingga pupuk organik. Contoh lainnya berupa penghiliran nikel yang menghasilkan baterai.
Hilirisasi tidak hanya tentang pertambangan, tapi juga sektor pertanian, salah satunya kelapa sawit. Minyak kelapa sawit mentah dapat diolah menjadi margarin, yoghurt, minyak goreng, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Pengolahan komoditas ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai produk dalam pasar. Dengan demikian, produsen akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Manfaat Hilirisasi
Hilirisasi menjadi salah satu kebijakan prioritas di era Presiden Joko Widodo demi mewujudkan visi Indonesia Maju 2045. Berikut sejumlah manfaat hilirasi yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia.
1. Memberi Nilai Tambah pada Produk
Nilai produk siap pakai dan produk mentah yang langsung diekspor tentu berbeda. Komoditas yang melewati tahap pengolahan akan memiliki kualitas dan nilai lebih.
2. Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru
Proses hilirisasi membutuhkan banyak tenaga kerja terampil dan terlatih agar segala prosesnya berjalan lancar. Itu mengapa kebijakan hilirisasi diyakini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Di wilayah sekitar sektor pertambahangan misalnya, jumlah pengangguran dapat berkurang dengan hilirisasi. Bertambahnya lapangan kerja secara otomatis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara.
ADVERTISEMENT
3. Menstabilkan Harga Komoditas Nasional
Kebijakan hilirisasi juga berguna untuk menstabilkan nilai komoditas, khususnya saat komoditas impor mengalami kenaikan harga secara signifikan. Produsen dapat membantu mengurangi risiko terjadinya fluktuasi harga barang mentah dengan menjual produk yang memiliki nilai tambah dan keuntungan yang lebih tinggi.
4. Dapat Bersaing di Pasar Internasional
Melalui hilirisasi, produk olahan dapat mencapai kualitas terbaiknya sehingga harganya pun lebih tinggi. Proses pengolahan ini juga dapat memenuhi kebutuhan pasar internasional. Pada akhirnya, produk yang dipasarkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
(DEL)