Konten dari Pengguna

Arti INRI di Atas Salib Yesus, Istilah yang Dibuat Pontius Pilatus

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 September 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tulisan INRI di Atas Salib Yesus. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tulisan INRI di Atas Salib Yesus. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Masih ada orang yang tidak mengetahui arti INRI di atas salib Yesus karena ini merupakan akronim dari bahasa Latin, yakni Iesus Nazarenus Rex Iudaeroum. Istilah ini terpampang di tiang salib Yesus atas perintah Pontius Pilatus, seorang Prefek atau Gubernur Kekaisaran Romawi pada waktu itu.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Christiany, pada zaman Romawi, ada tradisi untuk menaruh tanda yang menjelaskan penyebab seseorang dieksekusi mati. Tujuannya agar orang lain tahu kejahatan yang dilakukan menambah rasa malu bagi orang yang akan dieksekusi.
Nah, INRI adalah tanda yang mendeskripsikan “kejahatan” Yesus di mata Pontius Pilatus sehingga dihukum mati. Lantas, apa maksud INRI tersebut dan mengapa itu disebut kejahatan?

Arti INRI di Atas Salib Yesus

Ilustrasi Salib Yesus. Foto: Art Stocker/Shutterstock
Arti INRI dalam bahasa Indonesia adalah "Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi". Merujuk pada buku Mengenal Agama Manusia: Mempelajari dan Memahami Agama-agama Manusia untuk Menciptakan Ketentraman dan Rasa Solidaritas oleh Jonar Situmorang, dijelaskan bahwa Yesus memang tumbuh besar di kota Nazaret.
Saat Yesus dilahirkan di Betlehem, Raja Herodes berusaha untuk membunuhnya. Hal ini membuat orang tua Yesus akhirnya hijrah ke Mesir untuk menyelamatkan buah hatinya.
ADVERTISEMENT
Ketika tersiar kabar bahwa Raja Herodes sudah meninggal, keluarga Yesus kembali ke Israel dan menetap di wilayah Nazaret. Lantas, kenapa "Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi" disebut sebagai kejahatan?
Dijelaskan dalam laman Infobae, istilah tersebut sebenarnya lebih berupa hinaan, karena banyak pengikut yang menggambarkan Yesus sebagai raja di atas raja. Saat itu, salah satu tentara Romawi juga sengaja memasangkan mahkota duri pada Yesus untuk mempertegas hinaannya pada Yesus.
Ilustrasi Tulisan INRI di Atas Salib Yesus. Foto: Pexels
Dalam laman Christiany juga dijelaskan bahwa selama disidang, Pontius Pilatus sempat bertanya apakah Yesus benar-benar raja orang Yahudi. Yesus pun menjawab, “Seperti yang kau katakan.”
Kemudian, Yesus menjelaskan bahwa kerajaannya bukanlah kerajaan duniawi dan politik, melainkan kerajaan rohani. Jawaban ini termaktub dalam Yohanes 18:36:
ADVERTISEMENT
“Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
Mendengar itu, Pilatus pun memerintahkan agar Yesus dicambuk dan dipukul. Selama penyiksaan, para prajurit Romawi tak henti-hentinya meludahi dan mengejek dengan berteriak, “Salam, hai Raja orang Yahudi!”
Di sisi lain, orang-orang Yahudi juga menolak Yesus sebagai raja dan menyuruh Pilatus untuk menyalib-Nya saja. Pilatus bertanya, “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” Orang-orang Yahudi menjawab, “Kami tidak mempunyai raja selain Kaisar.”
Ketika para pemimpin Yahudi melihat tulisan INRI di atas salib Yesus, mereka tidak terima dan meminta Pilatus untuk menurunkan tanda tersebut. Namun, Pilatus menolak permintaan tersebut, sesuai yang diceritakan dalam Yohanes 19:22-23:
ADVERTISEMENT
“Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi. Jawab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis.”
(DEL)