Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Jahiliyah dan Makna Lainnya yang Disebutkan dalam Alquran
20 Januari 2024 10:45 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebelum hukum Islam ditegakkan, bangsa Arab kerap kali melakukan hal-hal yang buruk, termasuk menyembah berhala. Sesuai dengan perilaku bangsa Arab pada masa itu, masyarakatnya dikenal dengan sebutan kaum Jahiliyah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pearl of Life yang ditulis Sabda Al-Qushwa, Jahiliyah artinya bodoh. Jahiliyah disematkan kepada penduduk Mekkah pada masa itu yang tidak mengenal Allah berdasarkan petunjuk-Nya, sehingga selalu salah paham dalam beribadah kepada Allah SWT.
Padahal, dalam pergaulan sehari-hari, mereka kerap menyebut nama Allah. Contohnya dalam perjanjian atau sumpah, mereka selalu mengawalinya dengan kalimat bismika allahumma yang artinya “dengan menyebut namamu, ya Allah”.
Karena ketidaktahuan itulah mereka akhirnya selalu salah dalam memposisikan Allah sebagai Tuhan dalam kehidupannya. Sehingga para penduduk Jahiliyah tersebut memuja Allah di hadapan patung-patung yang jumlahnya sampai ratusan buah.
Di antara patung-patung tersebut yang terkenal ialah Hubal, Manat, Uzza, dan yang lainnya. Dengan kebodohannya penduduk Jahiliyah saat itu, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 74, yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Mereka tidak mengenal (mengagungkan/menghormati) Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat, Maha Perkasa.” (QS. Al Hajj: 74)
Apabila dicermati, kata Jahiliyah di dalam Alquran maknanya lebih kepada kebodohan. Dan Jahiliyah tidak hanya sebatas pada masa sebelum kemunculan Islam, akan tetapi bersifat umum. Artinya, kapan pun dan di mana pun, jika seseorang memiliki sikap demikian, mereka layak disebut Jahiliyah.
Oleh karena itu, umat Muslim harus bisa menjauhi sifat-sifat buruk tersebut agar tidak termasuk ke dalam golongan Jahiliyah. Berikut makna lain dari kata Jahiliyah yang disebutkan di dalam Alquran.
Makna Lain Jahiliyah dalam Alquran
Syofyan Hadi dalam bukunya yang berjudul Pesan dari Langit 1 menjelaskan bahwa terdapat empat kali kata Jahiliyah yang disebutkan di dalam Alquran, di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Surat Ali Imran [3] ayat 154
ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّنۢ بَعْدِ ٱلْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاسًا يَغْشَىٰ طَآئِفَةً مِّنكُمْ ۖ وَطَآئِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ ظَنَّ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ ٱلْأَمْرِ مِن شَىْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ ٱلْأَمْرَ كُلَّهُۥ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِىٓ أَنفُسِهِم مَّا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ ٱلْأَمْرِ شَىْءٌ مَّا قُتِلْنَا هَٰهُنَا ۗ قُل لَّوْ كُنتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ ٱلَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ ٱلْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِىَ ٱللَّهُ مَا فِى صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِى قُلُوبِكُمْ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Artinya: “Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: 'Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?'. Katakanlah: 'Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah'. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: 'Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini'. Katakanlah: 'Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh'. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. “ (QS. Ali Imran: 154)
ADVERTISEMENT
Di dalam ayat di atas kata Jahiliyah merujuk pada perilaku berburuk sangka dan penuh kecurigaan (zhann). Seperti itulah salah satu sikap yang dimiliki penduduk Arab sebelum kelahiran Islam. Mereka saling mencurigai, saling mencari aib, dan lebih senang mencari musuh daripada kawan.
2. Surat Al-Maidah [5] ayat 50
أَفَحُكْمَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Artinya: “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al-Maidah: 50)
Ayat tersebut menjelaskan Jahiliyah dari persepsi hukum. Sebelum adanya Islam, hukum yang berlaku di tengah masyarakat Arab yakni yang kuat menindas yang lemah, yang kaya menindas yang miskin, tidak ada belas kasih terhadap orang lain dan yang lain sebagainya.
3. Surat Al-Ahzab [33] ayat 33
ADVERTISEMENT
وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)
Kata Jahiliyah dalam ayat di atas menunjukan kepada sikap hidup negatif yang pernah ditunjukkan wanita Jahiliyah berupa cara berpakaian dan berpenampilan. Pada masa itu, wanita Jahiliyah berpenampilan sangat mencolok serta tidak menutup aurat. Sehingga pada akhirnya menjadi objek pandangan mata kaum lelaki.
ADVERTISEMENT
4. Surat Al-Fath [48] ayat 26
إِذْ جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ ٱلتَّقْوَىٰ وَكَانُوٓا۟ أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
Artinya: “Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Fath: 26)
Kata Jahiliyah dalam ayat tersebut menunjukan makna keangkuhan, kesombongan, mudah tersinggung, pendendam, pemarah, serta jauh dari sikap lemah lembut. Pada masa itu, penduduk Jahiliyah sangat dekat dengan kehidupan yang penuh kekerasan, perkelahian, dan kesadisan, bahkan sudah sangat jauh dari sifat pemaaf.
ADVERTISEMENT
(IMR)