Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Arti Jer Basuki Mawa Beya, Filosofi Bahasa Jawa Kuno
16 Desember 2020 7:59 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jer basuki mawa beya merupakan salah satu filosofi dalam Bahasa Jawa . Pepatah ini seringkali dijadikan semboyan atau motto oleh masyarakat Jawa, khususnya penduduk di provinsi Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Ungkapan jer basuki mawa beya memiliki arti “semua keberhasilan membutuhkan biaya”. Jika dijabarkan satu per satu, pepatah tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
Pepatah jer basuki mawa beya sebenarnya tak fokus membicarakan materi. Ungkapan kuno ini justru membahas tentang perjuangan dan pengorbanan untuk meraih tujuan atau cita-cita.
Biaya yang dibicarakan dalam pepatah ini tak hanya mengacu kepada uang. Biaya tersebut dapat berupa kerja keras, pengorbanan, waktu, pikiran, hingga perjuangan.
Dengan kata lain, pepatah ini menjelaskan bahwa dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan sebagai harga dari kesuksesan. Tanpa pengorbanan, kita tidak akan bisa meraih tujuan yang diinginkan.
Pepatah ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya ketika sedang menghadapi tantangan. Ungkapan ini mengingatkan bahwa tantangan yang dialami adalah hal yang biasa. Sebab, tantangan tersebut adalah harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, setiap tantangan yang datang harus disyukuri dan dihadapi dengan ikhlas. Karena, tantangan tersebut akan membawa kita kepada kesuksesan.
(GTT)