Arti Kata Segawon dalam Bahasa Jawa dan Penggunaannya yang Tepat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 Februari 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi segawon artinya (Unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi segawon artinya (Unsplash).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Segawon adalah salah satu kata yang kerap digunakan dalam percakapan bahasa Jawa. Dalam bahasa Indonesia, kata segawon artinya adalah anjing.
ADVERTISEMENT
Penggunaan segawon bisa saja ditemui dalam percakapan sehari-hari. Namun, penggunannya pun tak bisa dilakukan sembarangan, harus sesuai dengan tata bahasa Jawa yang baik dan benar.
Bagaimana cara yang tepat menggunakannya? Berikut informasi singkat yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Segawon dalam Bahasa Jawa

Ilustrasi segawon artinya (Unsplash).
Secara bahasa, segawon adalah kata dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk menyebut anjing. Segawon memiliki arti yang sama dengan kata asu atau kirik.
Merujuk pada buku Belajar Bahasa Daerah Jawa untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD karya Rian Damariswara, kedua kata tersebut memiliki undha-usuk atau tingkatan yang berbeda dalam bahasa Jawa. Kata asu merupakan bahasa Ngoko, sementara segawon masuk dalam bahasa Krama.
Bahasa Ngoko adalah bahasa Jawa yang memiliki tingkat kesopanan rendah. Bahasa ini digunakan untuk orang yang sudah akrab, orang yang derajatnya lebih tinggi kepada mereka yang derajatnya lebih rendah, atau orang yang lebih tua kepada mereka yang lebih muda.
ADVERTISEMENT
Sementara bahasa Krama adalah bahasa yang tingkat kesopanan tinggi. Bahasa ini digunakan saat berbicara kepada orang yang lebih tua, orang yang derajatnya lebih tinggi, atau orang-orang yang dihormati.
Artinya, meski kata asu dan segawon memiliki arti yang sama, namun penggunaannya tetap berbeda. Kata asu digunakan dengan aturan bahasa Ngoko, sementara segawon digunakan dengan aturan bahasa Krama.

Penggunaan Kata Segawon

Ilustrasi segawon artinya (Unsplash).
Menurut Budi Anwari dalam buku Baboning Pepak Basa Jawa, pemilihan bahasa dalam bahasa Jawa tergantung pada penggunaannya. Contohnya, bahasa Krama yang santun digunakan untuk menghormati diri sendiri dan orang lain atau lawan bicara.
Salah satunya adalah penggunaan kata segawon. Dalam bahasa Jawa, kata segawon merupakan salah satu bentuk dari bahasa Krama, yaitu Krama Inggil.
ADVERTISEMENT
Krama Inggil atau biasa disebut Krama Alus adalah bahasa Jawa yang memiliki derajat kesopanan paling tinggi. Bahasa ini biasanya digunakan untuk orang yang sederajat tetapi sangat menghormati satu sama lain dan orang yang lebih tinggi derajatnya seperti anak kepada orang tua atau murid kepada guru.
Contohnya saat seseorang ingin mengatakan pamannya memiliki banyak anjing, maka dengan menggunakan bahasa Krama Inggil menjadi:
Pakdhe kagungan segawon kathah.
Selain itu, kata segawon juga bisa digunakan dalam Krama Madya atau Krama yang tingkat kesopanannya di bawah Krama Alus. Artinya sama, namun pemilihan katanya berbeda. Contoh sederhananya saat seseorang mengatakan memiliki anjing, maka kalimatnya menjadi:
Kula gadha segawon.
(NSA)