Konten dari Pengguna

Arti Khilaf dan Bentuknya dalam Beribadah Kepada Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 Juni 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi khilaf artinya. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi khilaf artinya. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Indonesia, khilaf artinya salah yang tidak disengaja. Maksud dari khilaf adalah tindakan yang dilakukan tanpa melalui proses panjang dan pemikiran matang.
ADVERTISEMENT
Manusia adalah makhluk yang dianugerahi daya pikir untuk memahami banyak hal. Tentunya, kemampuan tersebut seharusnya menjadikan seorang insan dapat membedakan mana perbuatan baik dan yang batil.
Seyogianya, khilaf menyadarkan seseorang karena telah berbuat hal yang menyimpang. Ketika ada manusia yang secara kontinyu melakukan hal buruk, artinya itu bukan khilaf, melainkan tidak belajar dari kesalahan dan kehilangan rasa takut kepada-Nya.

Khilaf dalam Hal Ibadah

Ilustrasi ibadah. Foto: Pexels
Manusia sering kali khilaf dalam urusan ibadah . Faktor utamanya seperti terlalu fokus dengan urusan duniawi dan hinggapnya rasa malas. Mengutip buku Maaf Tuhan, Saya Khilaf!, berikut beberapa contoh perbuatan khilaf seorang Muslim:

1. Meninggalkan Sholat

Pekerjaan dan urusan lainnya memang menyita waktu. Orang-orang banyak yang merasa diburu waktu sehingga khilaf tidak mengerjakan kewajiban sebagai umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Padahal sholat adalah ibadah paling utama dan sebagai tonggak kekokohan seorang mukmin kepada Rabb-nya. Kelalaian dalam sholat membawa kemuraman dalam urusan duniawi.
Perintah ini memiliki kedudukan penting, sehingga banyak dalil tentang sholat yang termuat dalam Alquran. Salah satunya dalam surat Taha ayat 14:
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ

2. Meninggalkan Rutinitas Membaca Alquran

Dalam Islam, Alquran punya peranan penting. Salah satunya sebagai pemberi syafaat di hari kiamat. Membaca disertai mengamalkan isinya merupakan perbuatan yang sangat mulia.
Alquran akan membawa kesejukan hati bagi umat yang senantiasa membacanya. Jika malas membacanya, ada banyak penyakit hati yang bisa melanda, seperti keras hati dan mudah lupa.
ADVERTISEMENT

3. Enggan Bersedekah

Banyak yang khilaf dalam hal sedekah, bahkan lalai dan lupa kapan terakhir mengerjakannya. Padahal, Allah tidak akan mengurangi rezeki hamba-Nya yang menyisihkan sebagian hartanya dan bahkan akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi.

4. Tidak Berpuasa

Puasa, terutama di bulan Ramadhan merupakan suatu keharusan untuk umat Islam. Ada juga puasa sunnah yang punya keistimewaan meskipun bukan hal wajib.
Puasa memberikan rasa takwa kepada Allah. Selain itu, melalui puasa, seseorang belajar untuk menjadi lebih bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh-Nya.
Ilustrasi membaca Al-Quran. Foto: Pexels

Apakah Khilaf dapat Menodai Ibadah?

Sebuah kesilapan yang tidak disengaja memang meninggalkan kesan yang buruk untuk diri sendiri. Terlebih, banyak yang sering berpikir bahwa kekhilafan dapat menodai ibadah yang telah dijalani.
Umat Islam yang berbuat khilaf hendaknya tidak berputus asa dan mengakui segala kesalahan agar dapat melanjutkan ibadah dengan lebih tenang. Hal ini diungkapkan oleh Syekh Ibnu Athaillah yang dikutip dari laman NU Online:
ADVERTISEMENT
ذا وقع منك ذنب فلا يكن سبباً ليأسك من حصول الاستقامة مع ربك فقد يكون ذلك آخر ذنب قدر عليك
Syekh Ibnu Abbad pun mengemukakan bahwa khilaf tidak akan membatalkan ibadah yang sudah dijalankan, kecuali khilaf itu dilanjutkan terus-menerus.
الاستقامة على العبودية لا يناقضها فعل الذنب على سبيل الفلتة والهفوة إذا جرى القدر عليه بذلك وإنما يناقضها الإصرار
ADVERTISEMENT
Nasihat di atas adalah pengingat bagi umat Islam agar tidak meneruskan perbuatan khilaf, menyesali perilaku buruk, dan segera bertaubat, sehingga Allah dapat mengampuni dosa yang telah diperbuat.
(DAF)