Arti La Yukallifullahu Nafsan Illa Wus'aha, Penyemangat Bagi Orang yang Sabar

Ilustrasi La Yukallifullahu Nafsan Illa Wus'aha. Foto: Freepik.

La Yukallifullahu Nafsan Illa Wus'aha adalah penggalan ayat Surat Al Baqarah ayat 286. Penggalan ayat tersebut merupakan kalimat penyemangat kepada umat manusia bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kesanggupannya.

Adapun lafal Arab dari La Yukallifullahu Nafsan Illa Wus'aha dalam surat Al Baqarah ayat 286 adalah berikut:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ ࣖ

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

Ayat tersebut memiliki makna bahwa Allah memberikan kemurahan kepada manusia hanya untuk memikul beban yang ringan. Penggalan ayat ini bisa dijadikan sebagai landasan untuk berusaha dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang diberikan oleh-Nya dengan sabar bagi umat Muslim.

Seseorang akan senantiasa diuji oleh Allah untuk diukur tingkat keimanan yang ia miliki. Oleh karena itu, hanya manusia yang memiliki sifat sabar saja yang mampu membuktikan keimanan tersebut.

Sabar bukanlah sesuatu yang harus diterima seadanya, melainkan suatu kesungguhan untuk menahan diri dalam memikul penderitaan. Baik dalam urusan yang tidak disenangi ataupun saat kehilangan sesuatu yang disayangi tanpa putus asa.

Maka, saat diberikan suatu cobaan atau musibah dari Allah, dia akan menerima keadaannya dengan ikhlas dan terus berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Sabar dalam menghadapi musibah atau cobaan merupakan tingkatan yang paling sulit, sehingga Allah sangat menyayangi orang-orang yang sabar dalam menjalani segala cobaan di hidupnya.

Dikutip dari buku Khutbah Jumat karya Sang Surya Media, Allah menjanjikan kepada orang-orang yang sabar pahala yang besar. Hal ini diterangkan dalam surat Az-Zumar ayat 10 yang berbunyi:

قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.

Sifat sabar menempati posisi yang sangat istimewa dalam Islam. Sehingga sifat ini memiliki keutamaan yang besar bagi para pelakunya.

Keutamaan Sifat Sabar

Ilustrasi La Yukallifullahu Nafsan Illa Wus'aha. Foto: Freepik.

Berikut adalah keutamaan sifat sabar yang dikutip dari buku 28 Akhlak Mulia oleh Ipop S Purintyas,dkk.:

1. Bukti keimanan seseorang

Sabar merupakan bukti nyata keimanan seseorang, karena sabar dan iman tidak bisa dipisahkan. Bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Sabar adalah sebagian dari iman.” (HR. Abu Nuaim)

Tolak ukur keimanan seorang mukmin dapat terlihat ketika ia mampu melewati cobaan yang berat dengan sikap sabarnya. Orang tersebut akan terlihat dari karakter jiwanya yang kuat dan tegar, tawakal, tawadhu, berlapang dada, dan tidak menyekutukan Allah.

2. Penolong orang yang beriman

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 153 berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

3. Pahala surga bagi orang yang bersabar

Janji Allah adalah hal yang pasti. Seorang Muslim yang selalu bersabar dalam menghadapi segala cobaan dan ujian akan diberikan balasan yang besar. Hal ini dijelaskan dalam surat Al Furqan ayat 75 yang berbunyi:

اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ

Artinya: Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam.

(IPT)