Arti Lillahi Ta'ala yang Kerap Diucapkan Saat Hendak Melakukan Sesuatu

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 November 2021 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengerjakan sholat dengan Lillahi Ta'ala, Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengerjakan sholat dengan Lillahi Ta'ala, Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Semua aktivitas yang dilaksanakan umat Muslim harus disertai dengan niat untuk Allah SWT, seperti beribadah, bekerja atau beramal. Setiap perbuatan tidak akan berarti apa-apa jika tidak disertai dengan niat.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut:
“Sesungguhnya setiap perbuatan itu diberi ganjaran sesuai dengan niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan niatnya, maka barangsiapa yang hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya untuk urusan dunia, atau untuk wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah untuk apa yang diniatkannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Mengutip buku Fiqih Niat oleh Isnan Ansory, dalam Islam, niat dibagi menjadi dua, yaitu niat yang berfungsi sebagai pemisah antara ibadah dan kebiasaan serta niat untuk mencapai sesuatu.
Untuk berniat sebelum melakukan sesuatu, kalimat yang biasa diucapkan oleh seorang Muslim adalah lillahi Ta’ala. Kalimat ini tidak asing bagi umat Muslim karena wajib dibacakan sebelum mengamalkan ibadah shalat.
ADVERTISEMENT
Apa sebenarnya arti lillahi Ta’ala?
Ilustrasi mengerjakan sholat dengan Lillahi Ta'ala, Sumber: Pexels

Arti Lillahi Ta’ala

Dalam buku Fiqih Niat oleh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar dijelaskan bahwa lillahi Ta’ala memiliki arti ‘karena Allah’. Setiap Muslim harus menghafalkan kalimat ini karena jika tidak diucapkan dan diyakini dalam hati sebelum beribadah, maka ibadah tersebut tidak akan dianggap sah.
Seseorang yang melafazkan niat secara lisan dan di dalam hati juga akan diberikan ganjaran pahala. Oleh karena itu, niat harus didasari oleh tekad dan motivasi yang ada pada hati.
Tapi, jika hanya sekedar mengucapkannya secara lisan namun tidak diyakini dan didasari oleh hal-hal duniawi, maka hukumnya tidak sah. Orang yang berniat untuk melakukan maksiat tidak akan dapat balasan dari Allah. Contohnya, seseorang mengeluarkan zakat hanya karena ingin mendapatkan pujian dari kerabat-kerabatnya.
ADVERTISEMENT

Keutamaan Berniat

Dalam buku yang sama dijelaskan beberapa keutamaan niat yakni sebagai berikut:
(ADB)