Arti Minal Aidin wal Faizin, Ucapan Tahniah Saat Idul Fitri

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
19 Maret 2021 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi idul fitri. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi idul fitri. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Menjelang idul fitri, kalimat minal aidin wal faizin selalu diucapkan oleh umat Muslim kepada keluarga, saudara, dan kerabatnya. Dalam Islam, kalimat ini dikenal dengan sebutan tahniah.
ADVERTISEMENT
Kalimat tahniah lazim diucapkan oleh sahabat Nabi dan para salafus salihin. Adapun kalimat yang biasa diucapkan adalah taqobalallahu minna waminka (waminkum), waja'alana minal adin wal faidzin.
Di Indonesia, ucapan tahniah biasanya diartikan dengan kalimat "mohon maaf lahir dan batin". Padahal jika diterjemahkan, arti kalimat ini sangat berbeda.
Lantas apa sebenarnya arti dari minal aidin wal faizin? Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan berikut.

Arti Minal Aidin Wal Faizin

Kalimat minal aidin wal faizin tidak bisa diartikan secara penuh jika merujuk pada Alquran. Sebab bentuk kata tersebut tidak dapat ditemukan di sana.
Ilustrasi Muslim saling mengucapkan tahniah, minal aidin wal faidzin. Foto: pixabay
Mengutip buku Kisah dan Hikmah Kehidupan: Lentera Hati karya M. Quraish Shihab, secara bahasa kata minal aidin memiliki arti "semoga kita termasuk orang-orang yang kembali". Kembali di sini dimaknai dengan kembali kepada fitrah, suci, dan agama yang benar.
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani puasa selama satu bulan penuh, setiap Muslim diharapkan kembali menemukan jati dirinya. Kembali mengamalkan ajaran agama yang benar sesuai dengan perintah Allah dan anjuran Rasulullah.
Sementara kata al-faizin memiliki arti "pengampunan dan keridhoan Tuhan serta kebahagiaan surgawi". Kata ini dimaknai sebagai harapan dan doa agar kita termasuk orang-orang yang memperoleh ampunan dan ridho Allah SWT, sehingga bisa mendapatkan kenikmatan surga-Nya kelak.
Untuk meraih rido-Nya, seorang Muslim dianjurkan untuk saling berlapang dada untuk memaafkan satu sama lain. Anjuran ini disebutkan dalam Surat An-nur ayat 22 berikut:
وَلَا يَاۡتَلِ اُولُوا الۡـفَضۡلِ مِنۡكُمۡ وَالسَّعَةِ اَنۡ يُّؤۡتُوۡۤا اُولِى الۡقُرۡبٰى وَالۡمَسٰكِيۡنَ وَالۡمُهٰجِرِيۡنَ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ‌‌ۖ وَلۡيَـعۡفُوۡا وَلۡيَـصۡفَحُوۡا‌ ؕ اَلَا تُحِبُّوۡنَ اَنۡ يَّغۡفِرَ اللّٰهُ لَـكُمۡ‌ ؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
ADVERTISEMENT
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
(MSD)