Arti Minggu Palma beserta Perayaannya Bagi Umat Kristen

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 April 2023 9:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Minggu Palma. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Minggu Palma. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Minggu (2/4/2023), umat Katolik dan Protestan serentak merayakan Minggu Palma sebagai peringatan dalam liturgi gereja. Hari spesial ini dirayakan pada minggu ke-6 masa prapaskah atau tepat seminggu sebelum hari Paskah.
ADVERTISEMENT
Minggu Palma merupakan pembuka dari Pekan Suci yang dimulai pada hari Minggu Prapaskah VI. Umat Katolik dan Protestan biasa menyebutnya dengan istilah Minggu Palma Sengsara Tuhan (Dominica in Palmis de Passione Domini).
Mengutip buku Natal dan Paskah: Perayaan Liturgis dalam Dua Lingkaran susunan C.H. Suryanugraha (2021), tujuan perayaan Minggu Palma yaitu untuk mengenangkan kesengsaraan Tuhan Yesus. Pada momen ini, umat diajak untuk mengenangkan suatu peristiwa penebusan lewat sengsara, wafat, dan kebangkitan.
Setiap perayaan luturgis Minggu Palma tetap mengandung unsur-unsur penebusan. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang arti Minggu Palma selengkapnya yang bisa Anda simak.

Arti Minggu Palma dan Perayaannya

Ilustrasi perayaan Minggu palma oleh umat Kristen. Foto: pixabay
Nama Minggu Palma merupakan sebutan yang populer saat ini. Namun secara historis, ternyata ada beberapa nama yang pernah digunakan untuk menyebut istilah perayaan ini, yaitu Misa Pemberian Syahadat kepada Katekumen, Minggu Indulgensi, dan Minggu Keenam Prapaskah.
ADVERTISEMENT
Dalam Missale Romanum sebelum Konsili Vatikan II, Minggu Palma disebut “Minggu Sengsara Kedua” atau lebih panjang lagi, "Minggu Palma Perarakan Meriah untuk Menghormat Kristus Sang Raja.”
Perayaan Minggu Palma dan Ekaristi diadakan sebagai pengenangan akan sengsara Tuhan. Namun, pewartaan sengsara Tuhan itu dikaitkan dengan perayaan kejayaan-Nya sebagai seorang Raja.
Misa Pengenangan Sengsara Tuhan itu diawali dengan pengenangan akan peristiwa Kristus memasuki kota Yerusalem sebagai Almasih. Peristiwa ini digambarkan dalam Ritus Perarakan Palma.
Begitulah perhatian utama dari perayaan Minggu Palma ini yang kemudian diperluas lagi dengan proklamasi kesengsaraan Yesus. Hal ini termuat dalam liturgi Sabda, bagian Bacaan Injil.
Bagi orang Kristen, masa Prapaskah harus merupakan suatu perjalanan menuju Yerusalem. Perjalanan ini ditujukan untuk menghadapi kematian dan kebangkitan Kristus.
Perayaan Minggu Palma. Foto: pixabay
Masa Prapaskah diibaratkan seperti eksodus baru untuk meninggalkan pembuangan menuju Yerusalem dan menyongsong Paskah Kristus. Ini adalah masa yang penting bagi umat Kristen, baik Katolik maupun Protestan.
ADVERTISEMENT
Bicara soal pelaksanaan Minggu Palma, pada jam yang telah ditentukan, umat Kristen akan berkumpul di kapel untuk mengadakan perarakan. Mereka akan memegang daun palma atau ranting dedaunan.
Daun palma yang akan digunakan dalam perayaan ini telah diberkati sebelumnya. Nantinya, daun tersebut akan dibakar dan abunya bisa digunakan untuk perayaan Rabu Abu tahun berikutnya.
Pada Minggu Palma, gereja mengenangkan peristiwa Kristus. Mengutip buku Mysterium Crucis Mysterium Paschale: Permenungan atas Tri Hari Suci karya Johanis Ohoitimur (2020), perayaan Minggu Palma menghubungkan kemenangan Kristus sebagai Raja dalam pewartaan penderitaan-Nya.
(MSD)