Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti N pada Pesawat N250 beserta Sejarah Singkatnya
27 Mei 2023 10:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pesawat N250 atau populer dengan nama N250 Gatotkaca adalah pesawat terbang pertama buatan Indonesia. Pesawat turboprop ini diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini bernama PT Dirgantara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pesawat N250 diprakarsai dan dirancang oleh B.J. Habibie pada tahun 1995. Untuk mengenang sejarahnya, pesawat N250 Gatotkaca ditetapkan sebagai bagian dari koleksi Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Penamaan Pesawat N250 sendiri tidak dilakukan sembarangan. Apa arti N pada pesawat N250? Berikut informasinya.
Arti N pada Pesawat N250
Mengutip buku Aviapedia Ensiklopedia Umum Penerbangan tulisan Singgih Handoyo dan Dudi Sudibyo, huruf N pada Pesawat N250 mengandung arti nusantara, yaitu sebutan bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia.
Arti N pada Pesawat N250 itu melambangkan identitas dan komitmen untuk mengembangkan pesawat regional yang sesuai dengan kebutuhan transportasi udara di Indonesia.
Kata nusantara juga menunjukkan bahwa desain, produksi, dan perancangannya dikerjakan oleh Indonesia dan dilakukan di Tanah Air. Huruf N itu menjadi ciri khas yang memperlihatkan bahwa pesawat tersebut adalah karya anak bangsa.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, huruf N pada Pesawat N250 juga merupakan bentuk penghormatan kepada Nurtanio Pringgoadisuryo, salah satu perintis industri penerbangan di Indonesia. Ia adalah tokoh utama yang merancang Sikumbang, pesawat tempur pertama buatan Indonesia.
Tidak hanya huruf N yang memiliki makna tersendiri, angka 250 pada N250 juga mengandung filosofi. Angka 2 adalah singkatan dari dua mesin, sedangkan 50 mewakili kapasitas 50 penumpang yang mampu diangkut pesawat tersebut.
Sejarah Pesawat N250
Ide pengembangan Pesawat N250 dicetuskan B.J. Habibie yang kala itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Ia melihat letak geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau membuat daerah kepulauan sulit dijangkau.
ADVERTISEMENT
Pembuatan pesawat terbang tersebut pun dilakukan agar setiap daerah kepulauan di Indonesia dapat terkoneksi melalui udara.
Mengutip buku Semangatmu Motivasiku tulisan Dr. Sopan Adrianto, SE., M.Pd., Habibie membutuhkan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal pesawat N250.
Pembuatan prototipe dimulai pada tahun 1992, lalu purwarupa kedua dari N250-100 melakukan uji coba terbang pada 1997. Hingga akhirnya N250 Gatotkaca mengudara untuk pertama kali pada 10 Agustus 1995.
Didesain sedemikian rupa oleh Habibie, Pesawat N250 terbang tanpa mengalami dutch roll atau oleng berlebihan. Tak hanya itu, Pesawat N250 juga menjadi satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang menggunakan teknologi Fly by Wire. Teknologi canggih ini sudah dipersiapkan Habibie untuk 30 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pengembangan Pesawat N-250 sempat mengalami kendala saat krisis ekonomi melanda Asia pada 1997. Proyek ini akhirnya resmi dihentikan Soeharto pada 1998 atas rekomendasi International Monetary Fund (IMF) karena Indonesia mengalami krisis moneter.
(ADS)