Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Overthinking dan 4 Cara untuk Mengatasinya
20 April 2022 14:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir melalui laman Dictionary Cambridge, arti overthinking adalah kebiasaan seseorang yang memikirkan hal-hal sepele secara berlebihan dengan cara yang tidak berguna. Biasanya hal tersebut disebabkan oleh adanya kekhawatiran dan kecemasan akan suatu hal, seperti sakit hati, bersalah, malu, marah, hingga trauma mendalam.
Overthinking tidak boleh dianggap sepele, sebab akan mendatangkan dampak buruk bagi diri sendiri. Sebagaimana dijelaskan Asti Musman dalam buku Berpura-pura Bahagia Itu Melelahkan bahwa overthinking dapat membuat seseorang tidak akan pernah bersyukur dan selalu merasa insecure dalam hidupnya.
Sayangnya, orang yang terlalu banyak berpikir biasanya tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami overthinking. Oleh karena itu, overthinking harus segera diatasi sebelum menjadi stres, atau bahkan depresi .
Bagaimana caranya? Simak tips di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Overthinking
Dijelaskan dalam buku Fix Your Bad Habit karya Retno D.N, terdapat beberapa cara sederhana yang dapat dicoba agar berhenti dari kebiasaan overthinking, antara lain:
1. Cari tahu akar permasalahan
Setiap kali terjebak pada keraguan, stres, dan kecemasan, seseorang yang memiliki kebiasaan terlalu banyak berpikir harus bisa melihat situasi sebelumnya. Apa akar masalahnya dan bagaimana seharusnya merespon permasalahan tersebut.
Dengan menyadari akar permasalahan dari segala sesuatu yang telah terjadi tentu seseorang akan lebih bijak dalam bersikap. Ia bahkan tidak butuh waktu lama untuk mengambil tindakan dan tidak memikirkannya terlalu jauh.
2. Jangan takut salah
Dalam banyak kasus, terlalu banyak berpikir disebabkan oleh ketakutan. Entah itu takut salah, takut dianggap buruk, takut kecewa, dan sebagainya yang bersifat negatif.
ADVERTISEMENT
Apabila terlalu fokus pada semua hal negatif, tanpa sadar energi dalam diri akan terkuras. Dari situlah overthinking dapat menguasai seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatan dan relasi sosial.
Jika hal ini terjadi, segera berhenti dan perbaiki segala sesuatu yang telah dianggap salah. Lagi pula, membuat kesalahan itu adalah hal yang wajar. Justru kesalahan bisa menjadi pembelajaran terbaik untuk lebih berhati-hati, waspada, dan tidak mengambil langkah dengan gegabah.
3. Alihkan perhatian pada kebahagiaan
Alihkan perhatian pada segala sesuatu yang dapat mendatangkan kebahagiaan, rasa yang positif, dan kesehatan. Misalnya melakukan meditasi, menari, olahraga, belajar musik, menggambar, dan segala hal yang dapat menjauhkan dari overthinking.
Sebab, ketika seseorang semakin stres akibat pikiran yang berlebihan, tentu akan semakin sulit merasakan kebahagiaan. Alih-alih menunggu pikiran mereda yang belum dapat dipastikan kapan akan meredanya, lebih baik mendatangkan kebahagiaan itu secepatnya. Lakukan dengan cara-cara yang sehat dan positif seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
4. Ubah pandangan tentang rasa takut
Mereka yang mengalami overthinking biasanya selalu takut untuk memulai sesuatu yang baru karena pernah mengalami kegagalan di masa lalu. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang tidak berjalan baik sebelumnya tidak berarti hasilnya akan terus seperti itu.
Setiap peluang dan kesempatan adalah awal yang baru dan tempat untuk memulainya lagi. Oleh karena itu, ambilah setiap kesempatan itu dan lakukan yang terbaik untuk mengetahui hasilnya.
(IMR)