Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Panggah dan Kosakata Bahasa Jawa yang Populer di Media Sosial
5 September 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada banyak kosakata dalam bahasa Jawa yang sering diucapkan dalam percakapan sehari-hari, baik oleh masyarakat asli Jawa maupun keturunan suku lain. Salah satu kosakata tersebut ialah panggah.
ADVERTISEMENT
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, panggah artinya tetap atau tidak berubah. Kata ini bisa juga diartikan dengan tenang, kuat, dan tidak mudah terpengaruh. Istilah tersebut biasanya merujuk pada sifat, karakter, dan keadaan seseorang.
Misalnya, seseorang yang menamai akun media sosialnya dengan ‘Panggah MU’. Artinya, dia adalah penggemar berat MU (Manchester United) yang akan mendukung tim tersebut dalam keadaan apa pun. Dia tidak akan berpaling meskipun sering dipengaruhi untuk mendukung tim lain.
Agar lebih paham, berikut contoh penggunaan kata panggah dalam percakapan sehari-hari:
ADVERTISEMENT
Kosakata Bahasa Jawa yang Populer di Media Sosial
Selain panggah, ada kosakata bahasa Jawa lain yang populer di media sosial. Berikut beberapa di antaranya:
1. Ambyar
Ambyar termasuk salah satu kosakata bahasa Jawa yang tercantum dalam KBBI. Di KBBI, ambyar didefinisikan sebagai bercerai-berai atau berpisah-pisah. Oleh anak muda, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang yang sedang patah hati.
Istilah ambyar mulai populer setelah mendiang Didi Kempot sering mengucapkannya. Penyanyi koplo yang terkenal dengan julukan ‘Godfather of Broken Heart’ itu bahkan memanggil penggemarnya dengan sebutan Sobat Ambyar.
2. Sambat
Secara bahasa, arti sambat adalah mengeluh. Kata ini biasa diselipkan oleh warganet di media sosial saat mereka sedang mencurahkan masalah yang sedang dihadapi.
Contohnya, “Maklumin ya kalau gue sambat melulu hari ini. Sial banget soalnya, udah ketinggalan kereta, pake lupa bawa laptop lagi. Padahal nanti ada presentasi di kelas.”
ADVERTISEMENT
3. Mletre
Mletre berarti perilaku atau sikap tidak bisa menghargai orang lain. Mletre juga bisa diartikan dengan sikap egois dan mementingkan diri sendiri. Istilah ini mulai populer setelah dijadikan judul lagu Denny Caknan.
4. Cangkem
Cangkem merupakan bahasa Jawa dari mulut. Ini termasuk bahasa yang kasar dan biasa dipakai untuk memaki orang sehingga tidak boleh diucapkan kepada orang yang lebih tua atau memiliki status lebih tinggi. Ada pula istilah cangkeman yang berarti cerewet.
5. Ngising
Dalam bahasa Jawa, ngising artinya buang air besar (BAB). Sama seperti cangkem, kata ini merupakan bahasa kasar sehingga lebih cocok diucapkan kepada teman sebaya yang sudah akrab.
(ADS)