Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Qadarullah Beserta Makna dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
21 Desember 2021 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ungkapan qadarullah kerap digunakan umat Muslim dalam percakapan sehari-hari. Kata ini mengandung makna bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, qadarullah artinya hukum, perintah, kehendak, atau ketetapan. Sedangkan secara istilah, qadarullah adalah takdir atau keputusan Allah Swt yang diberikan kepada makhluk-Nya.
Qadarullah termasuk dalam bentuk iman kepada Allah. Hal ini telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwa beliau bersabda:
"Iman ialah engkau percaya kepada Allah, Malikat-Malaikat-Nya, kitab-kitabnya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan engkau percaya kepada Qadar Allah, yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim)
Bagaimana penggunaan ungkapan qadarullah dan seperti apa maknanya? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Makna dan Penggunaan Ungkapan Qadarullah
Takdir Allah kerapkali datang dengan cara yang tak terduga. Tidak ada satupun makhluk yang bisa memprediksinya, termasuk Rasulullah SAW dan para sahabat.
Di antara banyaknya takdir, musibah menjadi salah satu yang Allah timpakan kepada umat manusia. Lewat musibah, manusia kehilangan orang terkasih, harta benda, dan materi berharga.
ADVERTISEMENT
Terkadang sulit bagi sebagian orang untuk menerima kenyataan tersebut. Beberapa di antaranya akan berkata, “Jika tidak demikian, itu pasti tidak akan terjadi.”
Dalam Islam, pernyataan tersebut sangat dilarang. Karena pada dasarnya, segala sesuatu yang terjadi di muka bumi adalah kehendak Allah Swt. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: "Seandainya aku lakukan demikian dan demikian." Akan tetapi hendaklah kau katakan: "Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi." Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan." (HR Muslim).
Melalui hadits tersebut, Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim untuk mengucapkan qadarullah ketika ditimpa musibah. Ungkapan ini bisa menjadi pengingat bagi diri sendiri bahwa Allah Swt Maha Kuasa atas segala takdir.
ADVERTISEMENT
Ini dilakukan sebagai bentuk keimanan seorang Muslim kepada Allah. Ia harus meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik atau buruk, adalah kehendak-Nya.
Umat Muslim pun hendaknya menyadari bahwa seburuk-buruknya takdir, pasti ada hikmah di baliknya. Akan ada pelajaran berharga yang bisa diambil untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.
(MSD)