Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Rahajeng Semeng dalam Bahasa Bali beserta Contoh Penggunaannya
18 Januari 2023 14:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bali merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia yang sangat populer di dunia. Banyak wisatawan yang tertarik berkunjung ke Bali karena disuguhi pemandangan indah, kebudayaan memesona, dan upacara keagamaan yang khidmat.
ADVERTISEMENT
Mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu. Dalam kesehariannya, mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Bali yang merupakan bahasa Austronesia dari anak cabang Bali-Sasak.
Mengutip buku Indonesiaku Kaya Bahasa karya Desi Saraswati, bahasa tersebut terdiri atas tiga jenis, yakni Bali Baku, Bali Aga, dan Bali Jawa. Kemudian ada pula tingkatan penggunaannya yang terdiri dari Bali Alus, Bali Madya, dan Bali Kotor.
Beberapa istilah sering digunakan dalam keseharian masyarakat Bali, salah satunya adalah rahajeng semeng. Apa artinya dalam bahasa Bali? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut ini.
Arti Rahajeng Semeng dalam Bahasa Bali
Dalam bahasa Bali , rahajeng semeng artinya selamat pagi. Secara morfologis, ungkapan tersebut biasa digunakan sebagai salam sapaan yang merujuk pada keadaan waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Pengembangan dan Penggunaan Bahasa Bali: Ancangan Menuju Pemodernan Bahasa karya I Gede Nala Antara, ungkapan rahajeng semeng dibentuk dari kata dasar "rahajeng" yang berarti “selamat sentosa”.
Ungkapan ini termasuk dalam ragam bahasa Bali alus mider. Diambil kata dasar rahajeng, kemudian ditambahkan lagi kata semeng di akhir frasanya. Secara harfiah, semeng artinya pagi.
Biasanya, ungkapan rahajeng semeng juga digunakan dalam dunia penyiaran. Fungsinya untuk menyapa pemirsa yang mendengar atau menonton siaran tersebut.
Berikut ini contoh penggunaan ungkapan rahajeng semeng dalam bahasa Bali dan Indonesia selengkapnya:
ADVERTISEMENT
Perlu dipahami bahwa bahasa yang digunakan masyarakat Bali sangatlah beragam. Bahasa tersebut ditentukan berdasarkan fungsinya masing-masing, ada yang sifatnya alus, madya, hingga kotor.
Selain bahasa, Bali juga dikenal memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat. Ada banyak tarian yang biasa dipentaskan dalam pagelaran seni, seperti Tari Pendet, Tari Barongan, dan Tari Kecak.
Semua daya tarik itu membuat turis lokal dan mancanegara kerasan menetap atau sekadar berlibur di Bali. Itu mengapa Bali sangat pantas jika dijuluki sebagai "Paradise" atau surganya wisata Indonesia.
Kebudayaan Bali
Kebudayaan Bali berlandaskan pada tiga hubungan timbal balik yang disebut Tri Hita Karana. “Tri” berarti tiga, “Hita” berarti kebahagiaan atau kedamaian, dan “Karana” yang berarti penyebab. Jadi, Tri Hita Karana adalah tiga penyebab terciptanya kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Landasan tersebut yang membuat destinasi wisata di Bali selalu dilirik oleh para pelancong asing. Predikat sebagai pulau Dewata memang layak disematkan kepada Bali.
Mengutip buku Mengenal Sepintas Seni Budaya Bali susunan Bu Win, ada banyak pura dan tempat suci di Bali yang merefleksikan sembah sujud kepada berbagai manifestasi. Keunikan dan keramahan penduduknya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Gianyar juga terkenal dengan objek-objek wisatanya. Misalnya di kawasan wisata Goa Gajah, Tampak Siring, Gunung Kawi, Kawasan Wisata Gajah di Desa Taro, Bali Zoo Park, pusat perbelanjaan kerajinan seni, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
(MSD)