Arti RSVP beserta Asal Usul dan Penggunaannya

Ilustrasi undangan yang menyantumkan RSVP. Foto: Pixabay

Ketika mendapat undangan, sering ditemukan istilah RSVP di bagian akhir. Singkatan ini ternyata bukan berasal dari bahasa Inggris, melainkan diambil dari bahasa Prancis, yaitu “Répondez, S’il Vous Plaît” atau dibaca Repongdey Sil Vu Ple.

Melansir situs The Spurce, dalam bahasa Indonesia arti RSVP adalah “silahkan balas jika Anda berkenan”. Sedangkan dalam bahasa Inggris RSVP sama dengan “please reply” yaitu permintaan pihak pengundang kepada tamu untuk membalas, menjawab, atau meresponnya.

Penggunaan kata RSVP dinilai lebih sopan sebagai kata ganti orang kedua, karena menggunakan kata “Vous” daripada “Te”. Kata "Vous" digunakan untuk menunjuk orang kedua dalam sebutan “Anda”.

Selain di dalam undangan, istilah RSVP juga kerap ditemukan di sebuah surat. Lantas, apa kegunaannya? Untuk mengetahuinya, simak pembahasan berikut ini.

Ilustrasi kata RSVP yang tertulis dalam undangan pernikahan. Foto: Pixabay

Asal Usul Kata RSVP

Menurut buku 600 Fakta Misteri Terunik di Dunia milik Ajen Dianawati (2011: 44), kemunculan RSVP dalam sebuah trend undangan pernikahan dimulai sekitar abad ke-11. Pada saat itu, bahasa Prancis hanya digunakan oleh kalangan elit di negara Inggris.

Namun, mengingat bahasa Prancis memiliki pengaruh yang cukup besar dalam peradaban sampai sekitar abad ke-19, penggunaannya semakin gencar disebarluaskan. Dari sinilah asal mulanya istilah RSVP digunakan untuk berbagai kepentingan.

Baru sekitar tahun 1895-1900 kata RSVP dimasukkan ke dalam daftar kamus bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula frasa atau kata-kata Prancis yang diserap menjadi bahasa Inggris, seperti de ja vu, etiquette, heritage, dan masih banyak lagi.

Ilustrasi membalas surat yang menyantumkan RSVP. Foto: Pixabay

Penggunaan RSVP

Dalam surat-menyurat, kata RSVP ditujukan untuk pihak penerima agar segera membalas surat tersebut. Lain halnya apabila tercantum dalam sebuah undangan.

Jika RSVP ditulis dalam sebuah undangan, artinya tuan rumah meminta tamu untuk menanggapi, apakah mereka berkenan untuk hadir atau tidak. Apabila tidak ada yang menghubungi kontak yang tertulis di undangan tersebut, oleh pihak pengundang dianggap tidak datang.

Dalam sebuah undangan formal, biasanya tuan rumah akan memberi kartu beserta amplopnya agar para tamu bisa mengonfirmasi kehadirannya. Sedangkan untuk undangan informal, bentuk konfirmasi kedatangan para tamu akan disertakan nomor telepon/SMS, alamat surel, atau media sosial si pengundang.

RSVP membantu tuan rumah untuk memperhitungkan jumlah tamu yang akan hadir. Oleh sebab itu, sebagai bentuk penghormatan kepada tuan rumah, alangkah baiknya tamu melakukan RSVP kepada kontak yang tercantum.

Selain itu, biasanya RSVP diberi tenggat waktu tertentu sebelum hari pelaksanaan acara. Dengan begitu, setelah menerima undangan, tamu bisa segera memeriksa jadwal dan melakukan RSVP.

Sekadar informasi, RSVP juga bisa diperbaharui selama masih dalam batas waktu yang diberikan. Sehingga, apabila ada hambatan atau acara mendadak, tamu bisa menghubungi kembali kontak yang tercantum untuk membatalkannya.

(VIO)