Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Arti Saestu dan Kosa Kata Lain dalam Bahasa Jawa yang Biasa Digunakan
12 Juni 2022 9:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada banyak ragam bahasa Jawa yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari, salah satunya adalah saestu. Ragam bahasa ini termasuk dalam Krama Inggil yang biasa digunakan untuk menghormati lawan bicaranya.
ADVERTISEMENT
Secara harfiah, saestu artinya sungguh. Kata ini biasa digunakan untuk menyatakan keyakinan seseorang terhadap sesuatu tanpa disertai rasa ragu,
Di sisi lain, kata tersebut juga biasanya digunakan untuk mengungkapkan kebenaran. Contohnya, ketika seseorang bertamu, kemudian ditawarkan minuman oleh tuan rumah. Untuk menolaknya secara halus, ia akan berkata: “Saestu, Bu. Kula sampun warek kopi niki wau.” (Beneran, Bu. Tadi saya sudah minum kopi terus).
Kata “saestu” dalam kalimat tersebut digunakan untuk menegaskan sesuatu. Ia ingin meyakinkan tuan rumah bahwa ia sudah meminum kopi sedari tadi. Jadi, tuan rumah tidak perlu repot-repot membuatkannya lagi.
Selain saestu, ternyata ada kosa kata bahasa Jawa lain yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Apa saja? Simak ragamnya dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT
Kosa Kata Bahasa Jawa
Ragam tutur dalam bahasa Jawa disebut unggah-unggahan basa atau tingkat tutur. Secara garis besar, unggah-unggahan basa ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni ngoko, madya, dan krama.
Mengutip buku Wiwara: Pengantar Bahasa dan Kebudayaan Jawa karya Harimurti Kridalaksana, dkk., ragam krama disebut juga ragam basa. Ragam ngoko menunjukkan tingkat ketakziman paling rendah, ragam krama menunjukkan tingkat ketakziman paling tinggi, sedangkan ragam madya berada di antara keduanya.
Ragam krama dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni krama inggil dan krama andhap. Berikut beberapa kosa katannya yang bisa Anda simak:
Adapun contoh kalimatnya sebagaimana dikutip dari buku Kamus Praktis Berbahasa Jawa Keseharian susunan Siti Alfi Faridlotul, dkk.(2021), adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(MSD)