Konten dari Pengguna

Arti Satyam Eva Jayate, Falsafah India Kuno yang Menjadi Tema HUT ke-51 PDIP

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 Januari 2024 9:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ungkapan “Satyam Eva Jayate” menjadi falsafah simbolis yang diadopsi oleh PDIP dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-51. Falsafah tersebut berasal dari pernyataan para Maharsi (orang bijak) dalam Upanisad, kitab suci agama Hindu.
ADVERTISEMENT
Secara harfiah, ungkapan “satyam eva jayate” berasal dari naskah India kuno. Jika diterjemahkan, satyam eva jayate artinya hanya kebenaranlah yang akan menang, bukan kecurangan.
Dijelaskan dalam buku Galungan Naramangsa (2009), falsafah ini juga memberikan gambaran yang mendalam pada kehidupan umat Hindu. Kini, penggunaannya sudah dikenal secara luas di kalangan akademisi, politikus, organisator, guru suci, dan lainnya.
Kalimat bijak tersebut juga dapat digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda. Agar lebih memahami maknanya, simaklah penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Makna Satyam Eva Jayate

Ilustrasi menulis surat. Foto: Shutter Stock
Semboyan satyam eva jayate sebenarnya mengandung makna filosofis. Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP mengatakan bahwa semboyan ini melambangkan sejarah perjalanan PDIP yang kerap diterpa berbagai tantangan.
Menurutnya, satyam eva jayate telah lama menjadi panutan bagi PDIP. Dalam konferensi pers persiapan peringatan HUT ke-51 PDIP yang digelar pada Senin (8/1), ia mengatakan,
ADVERTISEMENT
“Satyam Eva Jayate ini bukan hal baru karena ketika kantor partai ini (Kantor DPP PDIP Menteng) berdiri, itu sudah kita tuliskan. Itu kata mutiara kebijaksanaan dari Raden Wijaya kemudian partai menyerap berbagai nilai-nilai falsafah kebijaksanaan yang tumbuh dari sejarah,” tutur Hasto sebagaimana dikutip dari kumparanNews.
Melalui tema yang diusung ini, PDIP ingin mengedepankan nilai-nilai kebenaran. Mereka percaya bahwa pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang melawan kejahatan.
Dengan mengadopsi semboyan “satyam eva jayate”, PDIP seakan menunjukkan bahwa pihaknya berada di jalan yang benar. Inilah semboyan yang mesti dijunjung tinggi di era kehidupan yang penuh dengan kecurangan.

Sejarah Semboyan Satyam Eva Jayate

Ilustrasi menulis surat. Foto: Shutter Stock
Kalimat satyam eva jayate sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta सत्यमेव जयते (satyam-eva jayate) yang berarti hanya kebenaran yang berjaya. Ini adalah mantra dari naskah India Kuno yang tertuang dalam Mundaka Upanisad.
ADVERTISEMENT
Mantra tersebut ditulis dalam aksara Devanagari. Dikutip dari buku The Mundaka Upanishad: Third Mundaka, berikut naskah lengkap dan terjemahannya yang bisa Anda simak:
Aksara Devanāgarī
सत्यमेव जयते नानृतं
सत्येन पन्था विततो देवयानः ।
येनाक्रमन्त्यृषयो ह्याप्तकामा
यत्र तत् सत्यस्य परमं निधानम् ॥६॥
Aksara latin
satyameva jayate nānṛtaṁ
satyena panthā vitato devayānaḥ
yenākramantyṛṣayo hyāptakāmā
yatra tat satyasya paramaṁ nidhānam
Terjemahan
Hanya kebenaran yang berjaya; bukan kepalsuan.
Melalui jalan kebenaran Ilahi
Orang bijak yang benar-benar keinginannya terpenuhi
Yang bisa mencapai harta tertinggi dimana kebenaran berada
Setelah India merdeka, mantra tersebut digunakan sebagai semboyan nasionalis India. Pemerintah India pernah mencantumkannya di beberapa tempat penting, salah satunya pada sisi mata uang India.
(MSD)