Konten dari Pengguna

Arti Sembilu dan Jenis Peribahasa Lainnya dalam Bahasa Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Desember 2022 17:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peribahasa. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peribahasa. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kata sembilu sering kali terdengar dalam bait puisi dan lirik lagu. Kata tersebut juga digunakan oleh band asal Indonesia, Fourtwenty, dalam lirik lagunya yang berbunyi “sembilu yang dulu biarlah berlalu”.
ADVERTISEMENT
Hal ini lantas membuat sebagian orang penasaran dan ingin mencari tahu tentang arti sembilu yang sebenarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sembilu adalah kata dasar yang bisa diterjemahkan ke dalam tiga arti.
Secara leksikal, sembilu artinya kulit buluh yang tajam seperti pisau (dipakai untuk meretas perut ayam, memotong tali pusat, dan sebagainya); selumbar buluh; dan perasaan sedih. Ketiga arti tersebut bisa digunakan dalam konteks yang berbeda.
Terkadang, kata sembilu juga digunakan dalam perumpamaan dan ibarat. Contohnya kalimat “bagaikan disayat sembilu” yang artinya perasaan yang sangat sedih.
Selain sembilu, ada juga perumpamaan lain dalam bahasa Indonesia yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Apa saja? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT

Perumpaan dan Ibarat Bahasa Indonesia

Ilustrasi peribahasa Foto: Shutter Stock
Perumpamaan dan ibarat merupakan jenis dari peribahasa. Perumpamaan adalah kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar.
Biasanya, kalimat perumpamaan selalu didahului oleh kata-kata perbandingan. Contohnya yaitu: bagai pinang dibelah dua, bagai bumi dengan langit, dan lain-lain.
Jika dipelajari lebih lanjut, perumpamaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni perumpamaan tertutup dan terbuka. Dikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk SMK karya Nani Darmayanti (2006), berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
Tak jauh berbeda dengan perumpamaan, ibarat adalah kalimat yang sifatnya membandingkan. Biasanya, kalimat ini diiringi dengan bagian-bagian yang bersifat menjelaskan. Contohnya yaitu: Ibarat lempar batu sembunyi tangan, hidup segan mati tak mau, dan lain-lain.

Jenis-jenis Peribahasa

Ilustrasi membaca buku peribahasa. Foto: Shutter Stock
Selain perumpamaan dan ibarat, ada juga jenis peribahasa lain yang biasa digunakan dalam percakapan. Dirangkum dari buku Analisa Jitu Soal-Soal UN 2016 Semua Jurusan SMK susunan Cherly Dewanti, berikut penjelasannya:

1. Bidal

Bidal adalah bahasa kias yang tetap susunannya. Contohnya: Tak ada gading yang tak retak, ombak yang kecil jangan diabaikan.

2. Pepatah

Pepatah adalah kiasan yang dinyatakan dengan kalimat selesai, tetapi seolah-olah dipatahkan. Contohnya: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, carilah ilmu sampai ke negeri China.

3. Pemeo

Pemeo adalah bagian dari peribahasa. Akan tetapi pemeo merupakan kata-kata yang akhirnya menjadi populer. Kata-kata pemeo mengandung dorongan semangat yang biasanya dipakai untuk semboyan-semboyan perjuangan. Contoh:
ADVERTISEMENT
(MSD)