Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Shadaqallahul Adzim yang Biasa Diucapkan Umat Muslim Setelah Baca Alquran
25 November 2021 15:28 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 20 Juli 2023 17:42 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apa arti shadaqallahul adzim yang biasa dilafalkan setelah selesai membaca Alquran? Alquran merupakan kitab suci agama Islam.
ADVERTISEMENT
Alquran diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Secara keseluruhan, Alquran terdiri oleh 114 surat dan 6236 ayat yang terbagi ke dalam 30 juz.
Umat Islam diberi kewajiban dan tanggung jawab untuk membaca serta mempelajari ayat-ayat Alquran. Dengan begitu, diharapkan pembacanya akan mendapatkan berkah dan nilai untuk kehidupan sehari-hari.
Membaca Alquran bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Oleh karena itu, tidak ada batasan bagi umat Muslim untuk memetik ilmu dan hikmah dari ayat-ayatnya.
Selepas membaca Alquran biasanya ditutup dengan mengucapkan shadaqallahul adzim. Apa arti shadaqallahul adzim? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan berikut.
Arti Shadaqallahul Adzim Setelah Membaca Alquran
Mengutip buku 140 Permasalahan Fiqih Seputar Membaca Al Quran oleh Cece Abdulwaly, shadaqallahul adzim artinya “Maha benarlah Allah yang Maha Agung”. Kalimat ini biasa diucapkan setelah selesai membaca Alquran.
ADVERTISEMENT
Hukum penggunaan ucapan ini sering kali diperdebatkan, namun pada ujungnya sebagian ulama sepakat bahwa menutup Alquran dengan mengucapkan shadaqallahul adzim bukan bid'ah.
Bid'ah adalah perkara baru yang menyelisihi syariat yang dapat menimbulkan dosa, sedangkan ucapan tersebut tidak bertentangan dengan syariat. Justru kalimat tersebut merupakan tanda pembenaran pembaca kepada ayat yang telah dibaca.
Beberapa ulama terdahulu pun menggunakan kalimat ini dalam kitab tafsirnya, seperti Ibnu Katsir, Al Qurtubi, dan Asy Syinqithi. Kalimat ini juga tercantum dalam Alquran surat Ali Imran ayat 96, yang berbunyi:
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: "Katakanlah: 'Benarlah (apa yang difirmankan) Allah'. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik."
ADVERTISEMENT
Doa Setelah Membaca Al Quran
Tidak hanya membaca kalimat shadaqallahul adzim, setelah membaca Alquran, umat Muslim juga dianjurkan membaca doa. Berdasarkan buku Kedahsyatan Membaca Al Quran oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, berikut doa setelah membaca Alquran:
Allahummarhamna bii qur’an, waj’alhu lana imaamaw wahudaw wanuuraw warahmah. Wa dzakkirna minhu maa nusiina, wa allimna minhu maa jahilna. Warzuqna tilwatahu aanaa’l lalii wan nahaar. Waj’alhu lanaa hujjatay yaa rabbal alamin.
Artinya: "Ya Allah, rahmatilah kami dengan Al Quran, jadikanlah ia sebagai imam (yang menunjuki kami), penerang, petunjuk, dan rahmat bagi kami.
Ya Allah, ingatkanlah kami tentang sesuatu yang telah kapi lupakan dan ajarilah kami tentang sesuatu yang belum kami ketahui, karuniakanlah kepada kami kemampuan membacanya pada malam dan siang hari, serta jadikanlah ia sebagai hujjah bagi kami, wahai Tuhan semesta alam."
ADVERTISEMENT
Hukum Membaca Shadaqallahul Adzim
Banyak orang yang mengucapkan shadaqallahul adzim ketika selesai membaca Alquran. Kalimat shadaqallahul adzim merupakan bacaan tashdiq yang secara harfiah artinya membenarkan.
Menurut Nahdlatul Ulama, hukum membaca shadaqallahul adzim masih menjadi perdebatan di antara ulama. Sebab, bacaan tashdiq ini tidak memiliki landasan dalil, sehingga tidak sepatutnya dijadikan sebagai kebiasaan.
Bagi sebagian ulama, membaca tashdiq merupakan bentuk bid'ah karena tidak diajarkan oleh Rasulullah, terutama jika orang yang mengucapkannya tersebut meyakini bahwa hal itu termasuk sunnah.
Meski begitu, sebagian ulama lain berpendapat diperbolehkan membaca shadaqallahul adzim sebagai salah satu adab selesai membaca Alquran. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya Al-Jami li Ahkamil Qur’an sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ومن حرمته إذا انتهت قراءته أن يصدق ربه، ويشهد بالبلاغ لرسوله صلى الله عليه وسلم ويشهد على ذلك أنه حق، فيقول صَدَّقْتَ رَبَّنَا وَبَلَّغَتْ رُسُلُكَ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ .اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ شُهَدَاءِ الحَقِّ القَائِمِيْنَ بِالقِسْطِ، ثم يدعو بدعوات
Artinya: "Salah satu bentuk adab ketika selesai membacanya (Alquran), seseorang dianjurkan membaca tashdiq dan tasyhid penyampaian risalah bahwa yang demikian itu benar melalui misalnya kalimat:
'Shadaqta Rabbana, wa ballaghat rusuluka. Wa nahnu ala dzalika minas syahidina. Allahummaj’alna min syuhada’il haq al-qa’imina bil qisthi, lalu ia berdoa.'" (Imam Al-Qurthubi, Al-Jami li Ahkamil Qur’an, Juz I, Hlm. 50)
Sementara itu, menurut Syekh M. Ali As-Shabuni dalam kitabnya Al-Hadyun Nabawis Shahih fi Shalatit Tarawih menyebutkan bahwa umat Muslim sebaiknya menghindari diskusi mengenai masalah khilafiyah (perbedaan pendapat di kalangan ulama), termasuk ucapan tashdiq.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum membaca shadaqallahul adzim setelah membaca Alquran tidak memiliki landasan dalil dalam syariat.
Namun, jika umat Muslim mengucapkannya pada kondisi tertentu karena ada sebab-sebab yang menuntut hal itu dan tidak bertentangan dengan syariat, maka hukumnya boleh.
Hukum Membaca Shadaqallahul Adzim Setelah Membaca Alquran
Seperti yang telah disebutkan, tidak ada dalil yang menjelaskan tentang anjuran untuk membaca setelah selesai membaca Alquran. Selain itu, Rasulullah juga tidak menganjurkan umat Muslim untuk mengakhiri bacaan Alquran dengan kalimat tersebut.
Kalimat shadaqallahul adzim berasal dari surat Ali Imran ayat 95. Dalam ayat tersebut, Allah berfirman:
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ
Artinya: "Katakanlah, 'Benarlah (apa yang difirmankan) Allah'." (QS. Ali Imran: 95).
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Nahdlatul Ulama, ayat tersebut bukanlah dalil yang memerintahkan membaca shadaqallahul adzim setelah selesai membaca Alquran.
Dalam ayat tersebut, Allah hanya memerintahkan kepada Rasulullah untuk menjelaskan kepada para ahli kitab tentang kebenaran yang Allah firmankan di dalam kitab-Nya yang agung, baik itu kitab taurat dan lainnya, yang membenarkan isi kandungan Alquran.
Meskipun tidak ada larangan khusus dari Alquran dan hadits perihal ini, tidak ada pula dalil khusus yang menganjurkan membaca shadaqallahul adzim. Karenanya, umat Muslim sebaiknya tidak menjadikan ucapan shadaqallahul adzim sebagai kebiasaan setelah membaca Alquran.
(ADB & SFR)