Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Arti Suara Burung Kedasih Menurut Mitos
19 November 2023 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kedasih (cuculus merulinus) adalah jenis burung pemakan serangga yang hidup di hutan atau perkebunan. Burung kedasih memiliki bulu berwarna abu-abu dengan bermacam-macam corak.
Selain dari ciri fisik, burung kedasih juga bisa dikenali dari kicauannya. Suara kedasih cukup nyaring dengan ritme khas yang dianggap menakutkan oleh sebagian orang.
Bahkan, terdapat berbagai mitos dan cerita menyeramkan tentang suara burung kedasih di masyarakat. Lalu, bagaimana burung kedasih menurut Islam?
Mengenal Burung Kedasih
Kedasih atau yang juga dikenal dengan cuckoo dalam Bahasa Inggris memiliki beberapa yakni varietas, seperi kedasih lurik, kedasih kelabu, kedasih uncuing, dan kedasih hitam.
Berbeda dengan kebanyakan burung yang hidup berkelompok, kedasih lebih suka hidup menyendiri dan tidak berkawan. Tak hanya itu, burung kedasih juga terkenal akan perilaku parasitnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Discover Wild Life, induk kedasih tidak membangun sarang untuk bertelur. Mereka akan meninggalkan telurnya pada sarang spesies burung lain.
Perilaku curang burung kedasih rupanya telah dilakukan sejak pertama kali menetas. Burung kedasih kecil akan menyingkirkan telur atau anak spesies burung lain agar bisa menguasai sarang dan mendapat makanan lebih banyak.
Karena kelicikannya itu, burung kedasih kerap dikonotasikan dengan hal-hal negatif oleh masyarakat terutama yang tinggal di Jawa.
Arti Suara Burung Kedasih
Masyarakat Jawa percaya suara burung kedasih atau sirit uncuing merupakan pertanda nasib buruk. Dikutip dari Jurnal Emprit Gantil yang ditulis oleh Trirani Vera, kicauan burung kedasih mengabarkan kematian seseorang.
Konon, orang yang mendengar burung kedasih akan mendapat berita duka dari teman, keluarga, atau kerabat. Sementara jika terdengar suara burung kedasih di sekitar rumah, penghuni rumah dipercaya akan mengalami malapetaka, seperti sakit, terkena musibah, hingga meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Untuk menangkal musibah tersebut, penghuni rumah melakukan berbagai cara, seperti mengusirnya, membaca doa, hingga melantunkan kidung bagi penganut kepercayaan kejawen.
Sementara menurut sains, arti suara burung kedasih menandakan musim kawin tiba. Bunyi ‘kukuk’ yang melengking umumnya dihasilkan oleh pejantan untuk menarik perhatian betina. Di samping itu, kicauan yang berulang-ulang juga menjadi peringatan bagi pejantan lain untuk tidak lewat di wilayah teritorialnya.
Sementara kedasih betina akan berkicau hanya saat akan bertelur. Tujuannya, untuk menakut-nakuti spesies inang lain agar keluar dari sarangnya. Saat induk burung lain keluar, kedasih betina akan masuk ke sarang menetaskan telurnya di sana.
Adapun sarang yang menjadi sasaran induk kedasih adalah umumnya dibuat oleh spesies burung kecil, seperti burung pleci atau prenjak.
ADVERTISEMENT
(GLW)