Arti Sumimasen sebagai Ungkapan Permohonan Maaf dalam Bahasa Jepang

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
20 Mei 2022 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jepang. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jepang. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sumimasen merupakan salah satu bentuk ucapan permintaan maaf dalam bahasa Jepang. Sumimasen adalah frasa yang paling umum dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Guidable, sumimasen (すみません) artinya “maaf”. Frasa ini merupakan ungkapan nonformal dan digunakan untuk minta maaf ketika seseorang melakukan kesalahan kecil.
Pada umumnya, orang Jepang mengucapkan sumimasen ketika berada dalam situasi berikut:
Ilustrasi Jepang. Foto: pixabay.com

Cara Meminta Maaf dalam Bahasa Jepang

Orang Jepang memang dikenal dengan keramahannya dan mempunyai banyak cara untuk meminta maaf. Berikut cara meminta maaf dalam bahasa Jepang yang dirangkum dari laman Voyapon.

1. Sumimasen deshita (すみませんでした)

Sumimasen deshita merupakan ungkapan permintaan maaf yang lebih formal dari sumimasen. Frasa ini digunakan untuk memohon maaf kepada atasan atau setelah melakukan kesalahan besar (lebih besar dari sekadar menginjak kaki seseorang).
ADVERTISEMENT
Penambahan kata “deshita” mengubah kata “sumimasen” menjadi bentuk lampau. Artinya pun berubah menjadi “saya minta maaf atas apa yang telah saya lakukan".

2. Gomen/Gomen-nasai/Gomen-kudasai (ごめん/ごめんなさい/ごめんください)

Bunyi “men” dalam kata “gomen” mempunyai arti “memaafkan”. Sehingga, frasa “gomen”, “gomen-nasai”, dan “gomen-kudasai” bermakna permintaan maaf atau pengakuan atas kesalahan yang dilakukan.
Terjemahan dari “gomen-nasai” serta “gomen-kudasai” adalah “tolong maafkan saya”. Ini lebih sopan daripada kata “gomen” yang hanya digunakan kepada teman dekat dan keluarga.

3. Shitsurei-shimasu (失礼します)

Secara harfiah, shitsurei (失礼) artinya "yang kasar" atau “kehilangan rasa hormat”. Frasa shitsurei-shimasu bermakna “maafkan kekasaran saya”. Ungkapan ini bisa digunakan untuk menolak tawaran dari orang penting.
Ilustrasi Jepang. Foto: pixabay.com

4. Shitsurei-shimashita/Shitsurei-itashimashita (失礼しました/失礼いたしました)

Shitsurei-shimashita dan shitsurei-itashimashita adalah bentuk lampau dari shitsurei-shimasu. Frasa permintaan maaf ini bisa digunakan dalam situasi yang berhubungan dengan pekerjaan atau lingkungan komersial.
ADVERTISEMENT

5. Moushiwake-nai/Moushiwake-arimasen/Moushiwake-gozaimasen (申し訳ない/申し訳ありません/申し訳ございません)

Moushiwake (申し訳) artinya "alasan". Frasa moushiwake-nai, moushiwake-arimasen, dan moushiwake-gozaimasen mempunyai makna “tidak ada alasan (yang dapat membenarkan tindakan saya dan saya meminta maaf)”.
Moushiwake-gozaimasen menjadi bentuk paling sopan daripada kedua bentuk lainnya.

6. Moushiwake-arimasen-deshita/Moushiwake-gozaimasen-deshita (申し訳ありませんでした/申し訳ございませんでした)

Moushiwake-arimasen-deshita dan moushiwake-gozaimasen-deshita adalah bentuk permintaan maaf yang digunakan seseorang saat menghadapi masalah besar atau serius ketika presentasi di tempat kerja.

7. Makotoni-moushiwake-gozaimasen-deshita (誠に申し訳ございませんでした)

Makotoni-moushiwake-gozaimasen-deshita artinya “tidak ada alasan untuk kesalahan saya, saya sepenuhnya bertanggung jawab dan meminta maaf atas apa yang telah saya lakukan”. Frasa permohonan maaf ini biasanya ditemui dalam pengumuman publik seperti penundaan berangkatnya kereta.
(DND)