Konten dari Pengguna

Arti Tahawwur, Akhlak Tercela yang Harus Dihindari oleh Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 November 2022 12:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tahawwur dalam Islam. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tahawwur dalam Islam. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tahawwur merupakan salah satu istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada akhlak atau sifat dalam diri setiap manusia. Menurut ajaran Islam, tahawwur adalah akhlak yang harus dihindari karena mengandung arti yang negatif.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Cendekia Kementerian Agama Republik Indonesia, akhlak dalam bahasa Arab merupakan jamak dari kata khuluqun yang berarti “budi pekerti”, “perangai”, “tingkah laku”, atau “tabiat”.
Secara istilah, akhlak dapat diartikan sebagai gambaran keadaan jiwa berupa sifat-sifat yang sudah mendarah daging dan menjadi pendorong dilakukannya berbagai perbuatan. Dalam Islam, akhlak terbagi menjadi dua, yakni akhlak terpuji dan tercela.
Akhlak terpuji atau disebut juga akhlak mahmudah yang bersifat baik, seperti ikhlas, sabar, tawakal, dan lain-lain. Sementara itu, akhlak tercela atau akhlak mazmumah bersifat buruk. Salah satu contoh akhlak tercela adalah tahawwur.
Untuk mengetahui lebih dalam terkait arti tahawwur yang harus dihindari umat Muslim beserta contohnya, simak penjelasan berikut ini.

Arti Tahawwur dalam Islam

Ilustrasi arti tahawwur yang harus dihindari umat Muslim. Foto: Unsplash
Drs. H. Thoyib Sah Saputra, M.Pd. dalam buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah Kelas X menjelaskan bahwa kata tahawwur berasal dari bahasa Arab yang artinya “menyimpang” atau “rusak”.
ADVERTISEMENT
Arti tahawwur sebenarnya merujuk kepada sifat membabi buta atau berlebih-lebihan yang timbul akibat kurangnya pemahaman mengenai suatu masalah. Tahawwur juga dapat dimaknai sebagai sifat nekad melakukan tindakan yang bukan pada tempatnya.
Akibat yang ditimbulkan dari sifat ini biasanya mengarah pada perilaku fanatisme, egoisme, suka menuntut, selalu ingin menang sendiri, meremehkan orang, dan lain-lain. Perilaku tahawwur yang tidak dapat dikendalikan akan mengundang perseteruan dan konflik serius.
Tahawwur juga bisa mengarah kepada perilaku radikalisme dan anarkisme apabila seseorang tersebut sudah tidak mau lagi menerima pendapat orang lain. Akhlak tercela ini sangat dibenci dan dihindari oleh Rasulullah SAW, sebagaimana hadist berikut:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Bukanlah golongan umatku (mereka) yang mengajak kepada Ashabiyah (fanatisme), dan bukan termasuk umatku orang yang berperang atas dasar Ashabiyah (fanatisme buta), dan bukan termasuk umatku orang yang meninggal dalam sikap fanatismenya itu.” (HR. Abu Dawud)
Mengutip buku Filsafat Pendidikan Akhlak karya Sehat Sultoni Dalimunthe dan berbagai sumber lain, beberapa contoh perbuatan yang timbul karena akhlak tahawwur adalah sebagai berikut:
(AAA)