Arti Tanda Hitam di Dahi Seorang Muslim, Benarkah Bukti Kesalehan?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 November 2022 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerakan sujud dalam salat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerakan sujud dalam salat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sebagian umat Muslim menganggap tanda hitam di dahi sebagai tanda kesalehan seseorang karena rajin melaksanakan salat. Tanda ini dimaknai sebagai banyak dan lamanya sujud seseorang.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Arab, tanda hitam di dahi dikenal dengan istilah zebibah. Dikutip dari Fiqih Praktis Sehari-hari oleh Farid Nu'man (2020: 956), tanda hitam di dahi dapat dimaknai sebagai tanda bekas sujud secara fisik, tapi bukan berarti menunjukkan tingkat kesalehan seseorang.
Tanda ini tidak bisa dijadikan tolok ukur kesalehan dan ketaatan seseorang dalam beribadah. Sebab, kesalehan selalu mengandalkan perilaku, akhlak, dan aspek-aspek keimanan lainnya. Lantas, apa sebenarnya arti tanda hitam di dahi?

Arti Tanda Hitam di Dahi

Bagi sebagian Muslim, arti tanda hitam di dahi adalah sebuah tanda akibat gesekan yang dihasilkan oleh kontak berulang dari dahi dengan sajadah saat salat. Akibatnya, kulit di sekitar dahi menghitam seiring berjalannya waktu.
Keberadaan tanda hitam di dahi memang kerap dianggap sebagai tanda dedikasi terhadap agama. Seperti yang diketahui, Islam mengajarkan agar umat Muslim mengerjakan salat wajib sebanyak lima kali sehari.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya salat wajib, ada pula salat-salat sunah yang bisa dikerjakan pada waktu-waktu tertentu. Ketika salat dilakukan dengan teguh dan terus-menerus, maka dahi yang sering menyentuh permukaan sajadah dapat berubah kehitaman.
Ilustrasi sering sujud dalam salat dapat meninggalkan bekas di kulit dahi. Foto: Unsplash
Sebenarnya, tanda-tanda bekas sujud telah disebutkan dalam Alquran surat Al-Fath ayat 29 yang artinya:
"Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud." (QS. Al-Fath: 29)
Dalam sebuah riwayat hadits, Imam Malik mengartikan tanda hitam di dahi sebagai salah satu bekas atau jejak dari salat secara fisik. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Imam Al-Qurthubi dalam kitab Al-Jami li Ahkamil Qur'an bahwa maksud surat Al-Fath ayat 29 adalah tanda yang terkait di dahi umat Muslim karena bersentuhan dengan tanah saat sujud.
ADVERTISEMENT
Imam Sa'id bin Jubair juga memberikan pendapat yang sama dengan berpedoman pada sebuah hadits sahih yang diriwayatkan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW salat pada pagi hari di hari ke-21 bulan Ramadan.
Saat itu, masjid sedang bocor dan Rasulullah sedang berteduh pada sebuah tandu. Kemudian, saat Rasulullah selesai salat, tampak ada bekas air dan tanah di dahi serta hidungnya.
Imam Al-Qurthubi berpendapat bahwa tanda hitam di dahi dapat dijadikan sebagai tanda bekas sujud. Namun, ini bukan satu-satunya tanda. Sebagaimana dijelaskan dalam Fatawa Asy-Syabakah Al-Islamiyah berikut:
"Sesungguhnya, tampak tanda-tanda sujud pada sebagian orang, tetapi tidak tampak pada sebagian yang lain disebabkan tidak hanya satu hal, baik karena banyak sujud maupun sedikit sujud, tetapi juga hal ini disebabkan karena perbedaan kekuatan dan kelemahan kulit mereka."
ADVERTISEMENT
Para ulama bersepakat bahwa dahi yang hitam tidak selalu menjadi indikator kesalehan karena dahi yang hitam dapat disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya karena kulitnya yang sensitif sehingga berubah hitam walaupun tidak banyak sujud.
Selain itu, jika banyak sujud menyebabkan dahi seseorang menghitam, tentu kaum perempuan juga akan mengalaminya. Namun, sebagaimana yang dilihat, jauh lebih sedikit dari kaum perempuan yang mengalaminya, padahal juga banyak perempuan yang ahli ibadah.
Tanda bekas sujud yang paling hakiki dibuktikan dari akhlak, yakni tunduk, rendah hati, dan wajah berseri di akhirat nanti. Walaupun begitu, tidak menampik bahwa bisa jadi tanda hitam yang tampak di dahi seseorang memang bekas banyak sujud di dunia.
(SFR)