Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Vacuum of Power, Status Indonesia Menjelang Kemerdekaan
4 September 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Istilah vacuum of power sangat lekat dengan kisah perjuangan bangsa Indonesia. Kala itu, Indonesia tengah berada di bawah kebimbangan karena negara yang menjajahnya, Jepang, menyatakan kekalahan atas tentara sekutu.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Jepang menyerah usai kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh tentara Amerika pada 6 dan 9 Agustus 1945. Jepang yang tengah menjajah Indonesia dibuat kalang kabut, sehingga memutuskan untuk melakukan gencatan senjata.
Mengutip IPS Terpadu SMP Kelas VIII karya Drs. Anwar Kurnia, Indonesia pun berada di bawah status vacuum of power. Jika diterjemahkan, vacuum of power artinya kekosongan kekuasaan. Pada masa ini, Indonesia sedang bebas dari kekuasaan Jepang.
Hal ini semakin memicu bangsa Indonesia untuk segera mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri. Agar mengingat lagi sejarahnya, berikut penjelasan tentang peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia selengkapnya.
Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Dalam situasi ini, Indonesia ingin mendapatkan hak sebagai bangsa yang bebas dan tidak ditindas oleh negara lain, sehingga kedudukannya diakui oleh dunia.
Mengutip Modul Pembelajaran SMA: Sejarah Indonesia susunan Ersontowi, dkk., proklamasi merupakan jembatan emas bagi bangsa Indonesia untuk merdeka. Teks proklamasi disusun berdasarkan gagasan utama dari tokoh-tokoh penting seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo.
ADVERTISEMENT
Perumusan teks proklamasi terjadi usai Indonesia berada dalam status vacuum of power. Kala itu, Jepang menyerah kepada tentara sekutu dan memutuskan untuk melakukan genjatan senjata di Indonesia.
Secara tidak langsung, status Indonesia telah bebas dari kekuasaan Jepang untuk sementara waktu. Hal ini yang membuat golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pada 16 Agustus 1945 dini hari, golongan muda membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok. Mereka tidak ingin kedua pemimpin tersebut terpengaruh oleh Jepang untuk terus menunda kemerdekaan Indonesia.
Di Rengasdengklok, Soekarno dan Mohammad Hatta didesak untuk segera membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mereka pun menyetujui desakan tersebut. Akhirnya, mereka dibawa kembali ke Jakarta.
Setibanya di Jakarta, Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke kediaman Laksamanan Muda Maeda. Di sana, mereka membahas persiapan kemerdekaan Indonesia dan bersama-sama merumuskan teks proklamasi.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 oleh Ir Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56. Dengan peristiwa ini, Indonesia akhirnya resmi menjadi negara yang merdeka.
Mengutip situs resmi Sistem Registrasi Cagar Budaya Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah mengalami perubahan.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia, dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
(MSD)