Konten dari Pengguna

Asal Usul Barongsai, Kesenian Tionghoa yang Ditampilkan saat Perayaan Imlek

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
29 Januari 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asal usul barongsai. Foto: Shutterstock/Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asal usul barongsai. Foto: Shutterstock/Kumparan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Barongsai merupakan kesenian khas Tionghoa yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat saat perayaan Imlek. Namun masih belum banyak yang tahu asal usul barongsai dan filosofi di baliknya.
ADVERTISEMENT
Barongsai berasal dari kata “barong” yang dalam Bahasa Jawa artinya singa dan “sai” yang artinya tarian dalam Bahasa Hokkien. Di negara asalnya, kesenian ini dikenal dengan nama wu shi atau lion dance.
Tarian barongsai ditampilkan oleh dua orang atau lebih yang memakai kostum singa. Para penari melakukan berbagai atraksi dan tarian dengan diiringi musik simbal dan gong.
Dalam budaya Cina, pertunjukan barongsai dilakukan untuk mengusir roh jahat, kesialan, dan hal-hal buruk yang dapat membawa petaka. Untuk mengetahui asal usul barongsai lebih mendalam, simak informasinya dalam ulasan berikut.

Asal Usul Barongsai

Ilustrasi asal usul barongsai. Foto: Shutterstock/Kumparan.
Pertunjukan barongsai telah ada sejak ribuan tahun lalu. Menurut Jeanny Maria Fatimah dalam bukunya Integrasi Komunikasi Antaretnik Tionghoa dan Pribumi, catatan pertama tentang tarian singa dimulai pada Dinasti Chin sekitar abad ketiga sebelum masehi.
ADVERTISEMENT
Asal usul barongsai tak terlepas dengan legenda kemunculan monster bernama Nian yang mengganggu manusia saat festival musim semi. Nian sendiri digambarkan sebagai makhluk raksasa berbadan naga, dengan taring dan tanduk.
Saat penduduk desa dilanda ketakutan, sosok singa raksasa datang secara tiba-tiba dan melawan monster jahat tersebut. Sang singa pun pergi meninggalkan desa setelah masyarakat merasa aman.
Tetapi rupanya, Nian merasa sakit hati dan berniat untuk membalas dendam. Ia datang kembali pada musim semi di tahun berikutnya. Penduduk desa pun panik dan bingung mencari sosok sang singa pahlawan.
Hingga akhirnya, mereka menciptakan kostum kepala singa raksasa untuk menakut-nakuti Nian. Beberapa penduduk yang memakai kostum tersebut melompat, berlari, dan berguling diiringi dengan suara gong dan musik yang kencang.
ADVERTISEMENT
Upaya penduduk desa berhasil, Nian lari ketakutan dan tidak pernah kembali lagi. Sampai saat ini, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia menampilkan tarian barongsai untuk melindungi mereka dari roh jahat, kesialan, dan hal-hal buruk di awal tahun.

Jenis-Jenis Barongsai

Ilustrasi asal usul barongsai. Foto: Shutterstock/Kumparan.
Dikutip dari laman Kemdikbud, terdapat dua jenis Barongsai, yaitu Tarian Singa Utara dan Tarian Singa Selatan. Tarian Singa Utara dilakukan oleh satu hingga dua orang dengan gerakan yang lebih aktif.
Penari Barongsai dari daerah utara melakukan berbagai gerakan yang atraktif dan agresif, seperti berguling, melompat, dan memanjat. Umumnya para penari memiliki kemampuan dalam bela diri kungfu.
Sedangkan Tarian Singa Selatan berasal dari Guangdong dan terkenal di Hong Kong serta Makau. Berbeda dari Tarian Singa Utara yang lebih agresif, Tarian Singa Selatan lebih tenang dengan gerakan-gerakan yang menonjolkan perilaku seekor singa.
ADVERTISEMENT
(GLW)