Konten dari Pengguna

Asal Usul dan Silsilah Kerajaan Singasari, dari Ken Arok hingga Kertanegara

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 November 2022 17:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi silsilah Kerajaan Singasari. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi silsilah Kerajaan Singasari. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Singasari atau sering juga ditulis Singosari merupakan salah satu nama kerajaan Nusantara bercorak Hindu-Buddha yang didirikan oleh Ken Arok pada 1222. Lokasi kerajaan ini diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sejarah 8 Kerajaan Terbesar di Indonesia karya Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia, nama resmi Kerajaan Singasari sebenarnya adalah Tumapel dengan ibu kota bernama Kutaraja.
Pada 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singasari. Sejak saat itu, Kerajaan Tumapel pun menjadi lebih dikenal dengan nama Singasari.
Lantas, siapa saja raja yang pernah memerintah Singasari? Untuk mengetahuinya, simak asal usul dan silsilah Kerajaan Singasari dalam ulasan berikut ini.

Asal Usul Kerajaan Singasari

Ilustrasi asa usul Kerajaan Singasari. Foto: Unsplash
Kerajaan Singasari didirikan oleh rakyat biasa bernama Ken Arok. Pada saat itu, Ken Arok hanyalah pengawal Tunggul Ametung, seorang Bupati di wilayah Kerajaan Kediri.
Menurut Kitab Pararaton, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung lantaran terpikat dengan kecantikan istri sang Bupati. Setelah kematian Tunggul Ametung, Ken Arok mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa Tumapel.
ADVERTISEMENT
Ia juga berniat untuk lepas dari Kerajaan Kediri dan membentuk pemerintahannya sendiri. Dengan ambisi inilah, Ken Arok berhasil mendirikan Kerajaan Tumapel yang kemudian lebih populer dengan sebutan Singasari.

Silsilah Kerajaan Singasari

Ilustrasi raja pemerintahan Singasari. Foto: Unsplash
Berdasarkan berbagai temuan prasasti di daerah Malang, diketahui ada lima raja yang pernah berkuasa dan menjalankan kehidupan politik di Kerajaan Singasari.
Dihimpun dari buku Pararaton: Kerajaan Tumapel (Singhasari) dan Majapahit karya Otto Sukarno dan Untung Mulyono, berikut adalah silsilah Kerajaan Singasari.

1. Ken Arok (1222 – 1227 M)

Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang diberi gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai awal berdirinya dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa).
Ken Arok memerintah Kerajaan Singasari selama lima tahun, mulai dari 1222 hingga 1227 M. Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati yang merupakan anak tiri Ken Arok.
ADVERTISEMENT

2. Anusapati (1227 – 1248)

Dengan meninggalnya Ken Arok, tahta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Selama masa pemerintahannya, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan karena terlalu sibuk menyabung ayam.
Peristiwa kematian Ken Arok yang melibatkan Anusapati ternyata diketahui oleh Tohjaya (putra kandung Ken Arok). Tohjaya kemudian menjebak Anusapati dengan mengadakan pesta sabung ayam.
Saat tengah asyik mengadu ayam, Tohjaya menyabut Keris Empu Gandring dan menusuk Anusapati untuk membalaskan dendamnya. Anusapati langsung meninggal di tempat dan didharmakan di Candi Kidal.

3. Tohjaya (1248 M)

Sepeninggal Anusapati, Tohjaya memimpin Kerajaan Singasari. Namun, masa pemerintahan Tohjaya tidak berlangsung lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya.
Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjaya dari tahta dan menduduki singgasana sebagai Raja Singasari ketiga.
ADVERTISEMENT

4. Ranggawuni/Wisnuwardhana (1248 – 1268 M)

Ranggawuni naik tahta pada 1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteraan bagi rakyat Singasari. Pada 1254 M, Ranggawuni mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) di Kadiri.
Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan untuk menaikkan Kertanegara sebagai raja besar Singasari setelah kematian Ranggawuni. Pada 1268 M, Ranggawuni meninggal dunia dan didharmakan di Candi Jago sebagai Buddha Amoghapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.

5. Kertanegara (1269 – 1292 M)

Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar selama pemerintahan Dinasti Rajasa. Kertanegara naik tahta pada 1268 M dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara.
Sebagai raja dengan ambisi yang besar, Kertanegara mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara di bawah pimpinannya. Setelah berhasil menguasai Jawa, Kertanegara memusatkan perhatiannya ke daerah Melayu hingga Mongolia.
ADVERTISEMENT
Saat tengah sibuk menghadapi serangan dari Mongolia, Jayakatwang yang merupakan raja terakhir Kediri menggunakan kesempatan tersebut untuk meruntuhkan Kerajaan Singasari. Kertanegara beserta pasukannya tewas di tangan Jayakatwang pada 1292 M.
Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa-Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Dengan gugurnya Kertanegara, wilayah Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang dan masuk kembali menjadi bagian dari Kerajaan Kediri.
(AAA)