Konten dari Pengguna

Asal-Usul Hari Valentine yang Bermula dari Kisah Tragis Pendeta Suci

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 Februari 2022 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hari Valentine. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hari Valentine. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Hari Valentine atau Valentine’s Day merupakan hari kasih sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Februari. Ini menjadi momen spesial bagi sebagian orang untuk merayakannya bersama pasangan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Hari Valentine juga bisa dirayakan bersama orang terdekat seperti keluarga dan sahabat. Mengutip laman Britannica, bunga dan cokelat menjadi simbol utama dalam perayaan hari kasih sayang ini.
Karena esensinya, Hari Valentine menjadi ajang untuk menunjukkan rasa cinta kepada orang spesial. Bagaimana asal-usul Hari Valentine? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.

Asal-Usul Hari Valentine

Bicara soal asal-usul Hari Valentine, sebenarnya perayaan ini bermula dari kisah tragis yang dialami oleh seorang pendeta bernama Valentine. Ia merupakan uskup di Terni yang disayangi oleh banyak orang.
Khotbah-khotbahnya sering berpokok tentang kasih sayang Tuhan Yesus kepada semua orang tanpa membedakan kedudukannya. Beliau menekankan bahwa seluruh umat berhak mendapatkan kasih sayang tersebut.
Ilustrasi Hari Valentine. Foto: pixabay
Suatu ketika, Pendeta Valentine harus dipenjarakan oleh kaisar kerajaan Roma, Claudius II. Ia dipukuli hingga dipancung karena berani menentang kebijakannya.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Kaisar Cladius II melarang pria untuk menikah dengan alasan pertimbangan strategi perang. Menurutnya, pernikahan bisa membuat kekuatan prajurit melemah. Sehingga, hal ini berpengaruh pada kemenangan pasukan mereka.
Dijelaskan dalam buku Selamat Panjang Umur karya Andar Ismail, Valentine yang kontra dengan kebijakan tersebut diam-diam menikahkan pasangan muda. Suatu waktu, aksinya ini diketahui oleh Kaisar Cladius II. Akhirnya, Valentine dijebloskan ke dalam penjara dan dijatuhi hukuman mati.
Di dalam sel, Valentine membuat kartu bergambar hati dengan ucapan "aku cinta padamu". Kartu ini ia kirim satu per satu kepada orang yang dicintainya.
Semua orang yang ada di penjara itu merasakan kasih sayang Valentine. Mereka pun ikut menempelkan kartu bergambar hati di sel masing-masing.
Ilustrasi Hari Valentine. Foto: pixabay
Setelah Valentine dihukum mati, orang-orang di penjara itu melanjutkan kebiasaan membuat dan mengirim kartu bergambar hati. Gereja menyatakan Valentine sebagai seorang santo. Pada abad ke-5 M, tanggal 14 Februari ditetapkan sebagai Hari Valentine oleh Paus Roma Gelasius.
ADVERTISEMENT
Valentine berhasil menyelami lubuk hati setiap orang. Kehadirannya menyadarkan manusia bahwa orang-orang yang dicinta dapat menjadikan hidup ini lebih indah dan bermakna.
Sebelum dihukum mati, Valentine sempat menyembuhkan kebutaan seorang putri sipir. Ia memberikan surat cinta kepadanya pada 14 Februari 270 M yang ditandai sebagai hari eksekusi matinya.
(MSD)