Konten dari Pengguna

Asal Usul Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 Oktober 2020 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Foto: PNGkit
zoom-in-whitePerbesar
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Foto: PNGkit
ADVERTISEMENT
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal 1442 H jatuh tepat pada Kamis (29/10). Perayaan Maulid Nabi ditetapkan berdasarkan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yaitu 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau sekitar tahun 570 masehi.
ADVERTISEMENT
Maulid Nabi memang diperingati untuk mengenang kelahiran dan perjuangan Nabi Muhammad SAW demi umat Islam. Selain itu, umat Muslim juga diharapkan dapat melakukan penghormatan dan meneladani Nabi Muhammad dengan berbagai amalan.
Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), hukum memperingati Maulid Nabi adalah bid’ah hasanah atau sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi maupun para sahabatnya, namun perbuatan tersebut memiliki nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan Alquran dan hadist.
Ilustrasi Maulid Nabi. Foto: Freepik
Ada beberapa pendapat mengenai asal usul peringatan Maulid Nabi. Salah satunya seperti pengakuan seorang tokoh sufi bernama Yusuf Hasyim ar-Rifa’I dalam kitab ar-Rad al-Muhkim al-Mani’. Ia menuliskan bahwa memperingati Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam setelah Rasulullah wafat.
Sementara menurut Ahmad Tsauri dalam catatannya, perayaan Maulid Nabi telah dilaksanakan umat Muslim sejak tahun kedua Hijriah. Catatan tersebut juga merujuk pada pernyataan Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa yang menjelaskan bahwa ada seorang bernama Khaizuran, ibu dari amirul mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid, datang ke Madinah.
ADVERTISEMENT
Diketahui bahwa kunjungan Khaizuran ke Madinah tersebut tak lain untuk memerintahkan masyarakat mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi. Peringatan yang dilakukan itu kemudian disebut sebagai Maulid Nabi.
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Foto: iStock
Berbeda dari Ahmad Tsauri, menurut kitab al Khathat dari al-Maqrizy, perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan pada zaman Daulah Fatimiyah syiah di Mesir. Kemudian ada pendapat lain menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi adalah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi untuk membangkitkan semangat umat Islam pada masa Perang Salib.
Tak sampai situ, para ahli sejarah seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi berpendapat bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan pertama kali oleh Sultan Al-Muzhaffar.
ADVERTISEMENT
Meski tidak diketahui secara jelas asal usulnya, memperingati Maulid Nabi tetap menjadi momen spesial di banyak negara. Di Indonesia, umat Muslim merayakan Maulid Nabi dengan melantunkan doa dan shalawat dengan harapan mendapat syafaat.
(Rav)