Konten dari Pengguna

Ayat dan Hadits tentang Bekerja untuk Dipahami Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 April 2022 15:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bekerja. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bekerja. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Bekerja merupakan salah satu ibadah yang diperintahkan Allah SWT kepada umat Muslim. Apalagi jika orang tersebut sudah memiliki tanggungan keluarga yang harus dinafkahi.
ADVERTISEMENT
Merujuk buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 7 karangan Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, bekerja dan berusaha merupakan kegiatan mulia dan menjadi kewajiban bagi setiap individu yang mampu melakukannya.
Umat Muslim sangat dianjurkan bekerja untuk memerangi sikap malas, lemah, mengemis, dan pengangguran. Sebab, kemiskinan merupakan bisa menjadi penyakit sosial yang sangat berbahaya.
Islam merupakan agama yang mengecam kemiskinan karena akan berdampak buruk terhadap kemaslahatan atau kesejahteraan umum. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya:
Kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.” (HR. Abu Nu’aim)
Ilustrasi Alquran. Foto: pixabay.com

Ayat dan Hadits tentang Bekerja

Seperti yang telah dijelaskan, bekerja adalah salah satu perintah Allah. Perintah tersebut tercantum dalam beberapa ayat dan hadits tentang bekerja yang dikutip dari buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 7 karangan Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dan Catatan Perjalanan Menjadi Kader Nahdlatul Ulama karangan Muhamad Ichsan Maulana.
ADVERTISEMENT

1. Bekerja adalah ibadah yang sangat dianjurkan setelah shalat

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Surat Al-Jumu’ah ayat 10)

2. Bekerja merupakan kegiatan yang pasti dilihat oleh Allah SWT

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Surat At-Taubah ayat 105)

3. Siang hari adalah waktu untuk bekerja atau mencari penghidupan

وَجَعَلْنَا ٱلنَّهَارَ مَعَاشًا
Artinya: “Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (Surat An-Naba ayat 10)
ADVERTISEMENT

4. Setiap pekerjaan yang dilakukan manusia akan mendapat balasan dari Allah SWT

وَلِكُلٍّ دَرَجَٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوا۟ ۖ وَلِيُوَفِّيَهُمْ أَعْمَٰلَهُمْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Artinya: "Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan." (Surat Al-Ahqaf ayat 19)
Ilustrasi Alquran. Foto: pixabay.com

5. Bekerja merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ampunan

Barangsiapa kelelahan karena habis bekerja, maka ia akan mendapatkan ampunan.” (HR. ath-Thabrani)

6. Bekerja dapat menghapuskan dosa

Di antara bentuk-bentuk dosa, ada sejumlah dosa yang tidak bisa terhapus oleh shalat, puasa, haji, dan tidak pula oleh umrah, akan tetapi bisa terhapus oleh jerih payah dalam mencari penghidupan.” (HR. Abu Nu’aim)

7. Umat Muslim diwajibkan mencari rezeki yang halal

Mencari rezeki yang halal adalah sebuah kewajiban setelah kewajiban.” (HR. ath-Thabrani)

8. Allah SWT sangat menyukai orang yang bekerja

Sesungguhnya Allah SWT menyukai hamba yang berusaha dan bekerja.” (HR. al-Hakim, ath-Thabrani, at-Tirmidzi, dan al-Baihaqi)
ADVERTISEMENT

9. Makanan terbaik adalah hasil dari pekerjaan sendiri

Tidak ada suatu makanan pun yang dimakan oleh seseorang yang lebih baik dari makanan hasil dari usaha dan pekerjaannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Dawud a.s. memakan makanan dari hasil usaha dan pekerjaan sendiri.” (HR. Ahmad dan al-Bukhari)
(DND)