Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Azab Kaum Tsamud yang Ditimpakan Allah SWT Karena Enggan Beriman
6 September 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kaum Tsamud adalah salah satu kelompok bangsa Arab kuno yang terkenal akan kecerdasan dan kekayaannya. Mereka bermukim di wilayah Al-Hijr yang lokasinya di antara Kota Hijaz dan Syam.
ADVERTISEMENT
Kaum Tsamud terkenal akan kekafirannya. Cara hidup mereka sangat jauh dari petunjuk Allah. Kekayaan dan kecerdasan yang dimilikinya membuat mereka enggan menyembah Allah SWT.
Hingga akhirnya, Allah mengutus Nabi Saleh AS untuk memberikan peringatan kepada mereka. Namun, Kaum Tsamud enggan beriman. Allah pun menimpakan azab yang amat pedih kepada mereka.
Bagaimana kisah azab Kaum Tsamud? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.
Azab Kaum Tsamud
Nabi Saleh ditugaskan oleh Alllah SWT untuk menyampaikan dakwah kepada kaum Tsamud. Mereka dikenal sebagai ahli bangunan yang tekun dan terampil dalam membuat rumah dan istana megah.
Daerah tempat tinggal kaum Tsamud terkenal akan kesuburannya. Banyak pohon rindang yang tumbuh, sungai yang mengalir deras, dan puluhan mata air di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, semua kenikmatan itu tak diiringi dengan rasa syukur. Mereka sangat sombong, kekayaannya hanya digunakan untuk berbuat maksiat. Yang terparah, mereka lupa kepada Sang Pencipta dan tak mau menyembah-Nya.
Karena itu, Allah mengutus Nabi Saleh untuk memberi peringatan kepada kaum Tsamud. Beberapa orang menerima ajakan Nabi Saleh, namun sebagian yang lain menentangnya. Mereka bahkan berusaha menyakiti Nabi Saleh hingga berencana untuk mengusirnya.
Suatu ketika, kaum Tsamud tengah berkumpul bersama di sebuah tempat. Kemudian Nabi Saleh datang menyerukan ajaran Allah. Nabi Saleh mengajak mereka untuk kembali menyembah-Nya dengan menjauhi larangan-Nya serta menjalankan perintah-Nya.
Orang-orang itu enggan menuruti Nabi Saleh. Mereka malah meminta seekor unta betina yang sedang hamil tua keluar dari sebuah batu. Tak hanya itu, mereka menyebutkan unta dengan ciri-ciri yang aneh untuk mempersulit Nabi Saaleh.
ADVERTISEMENT
Nabi Saleh memastikan kaum Tsamud, maukah mereka beriman kepada Allah jika ia mengabulkan permintaannya. Mereka setuju dan Nabi Saleh pun segera masuk ke tempat ibadahnya. Nabi Saaleh beribadah sebanyak-banyaknya dan berdoa dengan khusyuk agar Allah memberinya unta betina seperti yang diinginkan kaum Tsamud.
Mukjizat pun datang, batu besar tiba-tiba terbelah dan dari dalamnya muncul seekor unta betina besar yang sedang hamil, dengan ciri-ciri unik yang disebutkan kaum Tsamud sebelumnya. Nabi Saleh berkata, “ini unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu "
Melihat mukjizat itu, semua orang terpana. Ini benar-benar tanda kekuasaan Allah. Sejumlah orang akhirnya menyatakan keimanannya, namun sebagian besar lainnya ingkar janji dan tetap pada kekafırannya.
Bahkan mereka yang kafir tidak mau tinggal diam. Mereka selalu mencari cara untuk bisa menyingkirkan Nabi Saleh dari pemukiman itu secepatnya.
Mereka akhirnya berniat mencelakai unta yang dihadirkan Nabi Saleh tadi. Qidar bin Salif bin Junda dan Mashara bin Mahraj bin Mahya diperintahkan oleh sejumlah kaum kafir Tsamud untuk membunuh induk unta tersebut.
ADVERTISEMENT
Induk unta terbunuh dan anak-anaknya pun berlarian kesana-kemari. Mendengar kabar ini, Nabi Saleh sangat marah. Beliau berkata, "Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari”.
Perkataan ini adalah bentuk ancaman Nabi Saleh kepada mereka. Namun, orang kafir itu tak mempercayainya, malah lanjut merencanakan perbuatan keji lainnya.
Mereka ingin menyerang Nabi Saleh dan keluarganya pada malam hari. Namun, sebelum niat itu terlaksana, Allah memerintahkan para malaikat untuk melempar batu kepadanya. Mereka pun meninggal lebih dahulu sebelum azab datang.
Sehari setelah pembunuhan unta, wajah kaum Tsamud berubah menjadi kuning. Di hari kedua berubah menjadi merah dan keesokan harinya berubah menjadi hitam. Ini adalah hari terakhir kesempatan bagi mereka untuk bersukaria, seperti yang dikatakan Nabi Shaleh tadi.
ADVERTISEMENT
Hari Ahad, sebelum matahari terbit, terdengar pekikan dari langit, sedangkan dari bawah bumi berguncang dengan dahsyat. Dalam sekejap, semua orang meninggal tak bersisa.
Mereka bergelimpangan dalam rumahnya sendiri. Lewat azab ini Allah SWT membuktikan ancaman-Nya kepada orang yang tak mau taat kepada-Nya dan utusan-Nya.
Kini, peninggalan Kaum Tsamud masih bisa kita saksikan. Hijr, tempat tinggal kaum Tsamud, yang kini disebut Hegra telah didaftarkan sebagai warisan dunia oleh Pemerintah Arab Saudi dengan nama Al-Hijr Archaeological Site (Mada’in Salih). Dan kini tempat tersebut diakui sebagai World Heritage oleh UNESCO pada 2008.
(MSD)